Ankara (ANTARA News) - Turki mengeluarkan larangan perjalanan untuk 12.500 petempur asing dan mendeportasi 1.200 orang yang bermaksud bergabung dengan Negara Islam (ISIS) di Suriah, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Jumat (9/4).

Sebagian besar petempur asing itu diputuskan oleh informasi intelijen Turki sendiri, bukan oleh negara asal mereka, kata kementerian tersebut dalam satu upacara program pelatihan buat diplomat asing, lapor Xinhua.

Pada Januari, Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala menyatakan Ankara telah menetapkan larangan atas 7.833 orang yang dicurigai dan mendeportasi 1.056 petempur asing.

Turki telah meningkatkan langkah keamanan guna mencegah petempur asing menyeberang ke dalam wilayah Suriah melalui wilayah Turki di tengah kecaman negara Barat bahwa Ankara tak berbuat sekuat mungkin untuk mencegah petempur asing bergabung dengan ISIS di Suriah.

Ankara seringkali menyeru negara Eropa agar berbagi lebih banyak informasi mengenai orang yang dicurigai sebagai petempur asing dan meminta negara Eropa mencegah mereka melakukan perjalanan ke Turki.

Turki tak bisa memikul sendirian saja tanggung-jawab mencegah arus petempur asing ke dalam Suriah, kata menteri luar negeri Turki itu sebelumnya.

Media Turki melaporkan peningkatan jumlah petempur asing yang dilarang memasuki Turki adalah hasil dari peningkatan kerja sama antara Turki dan negara asal mereka di Eropa, demikian laporan Xinhua.

Dalam pertemuan pada Selasa (7/4) di Kota Istanbul, Turki, pasukan koalisi melawan kelompok ISIS membentuk satu kelompok kerja guna mencegah arus petempur asing memasuki Suriah dan Irak, kata seorang pejabat di Ankara pada Kamis (9/4).

(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015