Madrid (ANTARA News) - Kemenangan begitu melekat dengan Atletico Madrid. Kemenangan demi kemenangan begitu berkonco dengan skuat asuhan pelatih Diego Simeone. "Los Rojiblancos" menghiasi visi bermain dengan bermodal tujuh rahasia berbasis tiga kata saja: kerja kerja kerja.

Atletico mampu meraih enam "clean sheet" dari tujuh laga di ajang Liga Champions, termasuk babak penyisihan. Mereka juga tidak terkalahkan dalam 19 laga dari 21 pertandingan di ajang Liga Champions, termasuk juga babak penyisihan.

Melawan Real Madrid di seluruh kompetisi, Atletico mampu mencapai "clean sheet" dari tiga laga kandang melawan musuh sekotanya itu. Tim asuhan Simeone ini mampu mencetak rata-rata dua gol dari empat laga melawan Real Madrid di segala kompetisi, sebagaimana dikutip dari laman Whoscored.com.

Ternyata, ada lima rahasia di balik kemenangan demi kemenangan yang diraih Atletico Madrid, sebagaimana dikutip dari laman BBC.com.  

Pertama, kerja keras. Tuah dari kerja keras dibuktikan ketika Atletico menekuk Real Madrid 4-0 pada laga derbi Madrid di ajang La Liga yang dihelat di Vicente Calderon. Los Rojiblancos tampil dengan intensitas tinggi dalam menggelontorkan serangan. Mereka tidak akan memberi kesempatan dan waktu sedikit pun bagi lawan untuk berpikir guna mengembangkan permainan.

Kedua, jalinan organisasi permainan yang rapi, baik dalam bertahan maupun dalam menyerang. Sebagai pelatih, Simeone menanamkan atmosfer kebersamaan kepada para pemain. Bek tengah asal Brasil yang disebut-sebut tengah dibidik oleh Manchester United, Joao Miranda mengatakan, "Ketika kami menyrang, yang ada dalam pikiran kami yakni bertahan dengan rapat."

Simeone menanamkan kredo bermain, "menguasai ruang bermain dan tampil dengan semangat kebersamaan". Ini yang disebut-sebut oleh banyak pengamat sebagai "revolusi bermain" yang justru menyulitkan trio Real Madrid yakni Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo.

Ketiga, salah satu taktik kunci yang spesifik diterapkan oleh kubu Atletico ketika menghadapi Real Madrid, tiada henti mengeksploitasi serangan dan membombardir lini pertahanan Real Madrid dengan kedalaman. Di sini peran Juanfran yang mampu leluasa melepas umpan-umpan tetapt sasaran.

Los Rojiblancos akan berbahaya, kalau saja Real Madrid di bawah Ancelotto tampil dengan formasi 4-3-3. Marcelo dan Dani Carvajal  akan ekstra kerja keras menahan gempuran lini depan lawan.

Keempat,  mentalitas "underdogs" yang ditanamkan Simeone kepada seluruh penggawa dengan mengobarkan perlawanan kepada tim manapun berbekal kerja penuh sukacita. Resepnya, menyingkirkan kepentingan diri sendiri. Tampil sebagai tim yang tidak dijagokan justru membuat Koke dan kawan-kawan mampu tampil solid dalam bertahan dan trengginas dalam melancarkan serangan cepat ke jantung pertahanan lawan.
 

Kelima, tuah dari predikat tim dari "orang-orang jalanan". Identitas ini terus ditiup-tiup untuk melakukan perlawanan kepada tim yang bergelimpang kemewahan. Mereka hidup di antara "himpitan" dua klub raksasa yang nota bene super kaya, yakni Real Madrid dan Barcelona.

Status glamor yang begitu melekat kepada Real Madrid justru menjadi penyemangat yang hendak dikobarkan untuk memberi perlawanan. Ini energi khas Atletico Madrid.

 

Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015