Solo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Solo, Rabu, menyampaikan duka cita kepada para korban tanah longsor di Solok Sumatera Barat dan gempa bumi di Mandiling Natal Sumatera Utara. "Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang terkena gempa di dua daerah tersebut," kata Presiden dalam peringatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2006 di Solo Jawa Tengah. Ia mengatakan, Indonesia merupakan negeri rawan bencana karena itu seluruh komponen bangsa perlu bahu-membahu dan bekerjasama untuk mengatasi segala bentuk bencana alam yang kerap terjadi di tanah air. "Sudah sewajarnya kita sebagai sesama warga bangsa Indonesia untuk saling tolong menolong kepada saudara-saudara kita yang mengalami bencana atau musibah," ujarnya. Presiden menambahkan pemerintah tidak pernah tinggal diam untuk mengatasi bencana yang terjadi di tanah air. Namun penanganan bencana alam tidak semata-mata hanya merupakan tanggung jawab pemerintah tetapi seluruh komponen bangsa Indonesia. Pada peringatan itu, Presiden juga menegaskan bahwa segala bencana alam yang terjadi di Indonesia jangan dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis dan politis. "Negara kita memang negara yang rawan bencana dan bencana yang terjadi bukan merupakan bencana yang baru terjadi sejak gempa dan tsunami di Aceh," kata Yudhoyono. Beberapa tahun silam, masih menurutnya, Indonesia telah mengalami berbagai bencana alam seperti letusan Gunung Tambora dan Krakatau yang menewaskan puluhan ribu orang bahkan letusan Krakatau berdampak juga hingga ke Eropa. "Dua kejadian tersebut telah lama terjadi dan tidak diingat oleh generasi muda sekarang," tambahnya. Karena itu Presiden meminta kepada seluruh komponen bangsa untuk terus menerus membangun rasa kesetiakawanan sosial dalam menangani berbagai bencana alam yang kerap terjadi di tanah air. Hadir dalam peringatan puncak HKSN yang dilangsungkan di Gelora Manahan Solo selain Presiden dan ibu negara, juga hadir Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Negera Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006