Pekanbaru (ANTARA News) - Mario Steven Ambarita yang kabur dari rumahnya di Rokan Hilir, Riau,  Jumat lalu (17/4) akhirnya ditemukan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara, Minggu (19/4).

Ayah kandung Mario "Sang Penyusup Pesawat", Manahan Ambarita, kepada Antara di Pekanbaru, Minggu malam, mengatakan Mario ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB oleh pihak kemanan Bandara Kualanamu.

Namun, ia tidak mengetahui bagaimana Mario bisa berada di Bandara Kualanamu dan tujuan anak pertamanya itu sampai berada di bandara tersebut.

"Dia masih di proses di sana pak, kita belum tahu banyak di sini," kata dia.

Namun, pada wawancara sebelumnya, setelah melarikan diri dari rumahnya di Desa Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Manahan sempat memperkirakan Mario akan menuju Medan atau Pekanbaru.

Untuk langkah selanjutnya, ia mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan di Medan. Namun, ia menegaskan akan mengembalikan Mario ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perhubungan setibanya Mario ke Riau.

Mario ditemukan petugas bandara saat pesawat parkir di Bandara Soetta, Banten, Mario berjalan terhuyung-huyung. Kondisi fisiknya sangat lemah. Petugas langsung membawanya ke klinik kesehatan terminal 2 Bandara. Dia juga sempat ditahan sementara di Polres Bandara untuk diperiksa.

Aksi nekat Mario Steven Ambarita menghebohkan publik Selasa lalu (7/4) setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Pria asal Jalan Kihajar Dewantara Desa Bagan Batu Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian, Mario sempat ditahan PPNS Kementerian Perhubungan di Pekanbaru, sebelum akhirnya diserahkan kembali ke keluarganya karena ancaman hukuman yang diterima Mario di bawah lima tahun penjara.

Namun, setelah dua hari bersama keluarga, Mario dikabarkan hilang Jumat dini hari. Sebelum melarikan diri, Mario sempat meninggalkan sepucuk "surat cinta" kepada kedua orang tuanya.




Pewarta: Abdul Razak
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015