Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil mengatakan terdapat satu lokasi pemondokan yang dibatalkan untuk digunakan sebagai area pemondokan jamaah haji Indonesia tahun ini.

"Jumaizah tidak jadi. Alasannya karena area pemondokan itu terlalu sempit dan harganya terbilang mahal," kata Abdul saat ditemui di ruangan kantornya di Kemenag, Lapangan Banteng Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan rencana awal titik pemondokan bagi haji Indonesia di Arab Saudi tahun 2015 ada enam lokasi, di antaranya Aziziyah, Jarwal, Mahbas Jin, Misfalah, Syisyah dan Jumaizah. Enam lokasi itu sebelumnya merupakan perampingan lokasi dari penyelenggaraan haji tahun lalu, yaitu sebanyak 12 titik.

Perubahan jumlah pemondokan itu juga merupakan efisiensi yang membuat Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015 lebih hemat dibanding lima tahun terakhir.

Perampingan itu membuat penggunaan bus shalawat (antar-jemput) semakin efektif dan cenderung menjadi lebih hemat serta pergerakan jamaah menjadi lebih mudah.

Secara umum, kata Abdul, pemondokan dipilih dengan kriteria kemudahan akses menuju lokasi seperti jalan raya yang cenderung landai, tidak terlalu banyak tanjakan, sedikit belokan atau tidak terlalu berliku-liku. Dengan begitu, akan memberi kenyamanan bagi para jamaah.

"Lima pemondokan kita hampir sama dengan tahun lalu, dipilih paling nyaman dari yang 12 itu. Jalannya belok sekali langsung lurus atau pendek rutenya, akan memudahkan," kata dia.

Untuk kualitas tempat tinggal, Abdul mengatakan pemondokan minimal memiliki kualitas setara hotel bintang tiga. Tidak seperti tahun sebelumnya dengan adanya pemondokan dengan kualitas di bawah bintang tiga, bahkan hanya selevel apartemen biasa.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015