Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan koperasi selama periode 2004 hingga 2006 mengalami peningkatan sebesar 5,88 persen jika dilihat dari beberapa indikator seperti jumlah koperasi, jumlah anggota, penyerapan tenaga kerja, permodalan, volume usaha, dan nilai Sisa Hasil Usaha (SHU). "Pembangunan koperasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada 2006 ini," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Guritno Kusumo, pada saat konfrensi pers Laporan Akhir Tahun 2006 di Kementerian KUKM, Jakarta, Selasa. Dari data yang dikumpulkan, dia menyebutkan, jumlah koperasi meningkat dari 130.730 unit pada 2004 menjadi 138.411 unit pada tahun 2006. Jika ditinjau dari aspek penyerapan tenaga kerja, Guritno yang mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali menyebutkan, koperasi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 307.648 yang terdiri dari 29.207 manajer dan 278.441 karyawan, meningkat 6,2 persen pada 2006 dibanding dengan 2005 yang berjumlah 288.589 orang. Untuk permodalan, Guritno menyebutkan, mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 19,69 persen dalam kurun waktu 2004 hingga 2006 yaitu dari Rp28.886.503.850.000 menjadi Rp34.573.511.690.000 yang terdiri dari modal luar dan modal sendiri. Guritno mengatakan, untuk modal luar peningkatan yang terjadi sebesar 17,87 persen dari Rp16.897.052.350.000 pada 2004 menjadi Rp19.915.799.990.000 pada 2006. Hal ini diduga sebagian berasal dari dana bergulir yang difasilitasi oleh pemerintah melalui bantuan-bantuan perkuatan dan meningkatnya partisipasi anggota dalam permodalan koperasi. Sementara itu, dia mengatakan, modal koperasi sendiri mengalami peningkatan sebesar 19,19 persen dari Rp11.989.451.500.000 pada 2004 menjadi Rp15.657.711.700.000 hingga Agustus 2006. Dia juga menyebutkan ada peningkatan pada volume usaha koperasi dari 2004 ke 2005. Pada 2005 volume usaha koperasi mencapai Rp40.831.693.560.000 naik 8,45 persen dari 2004, sedangkan hingga Agustus 2006 jumlah volume usaha koperasi mencapai Rp34.989.464.980.000. "Tidak ada penurunan volume usaha koperasi pada 2006. Nilai yang tertera pada 2005 diambil dari Januari hingga Desember, tetapi nilai yang tercantum pada 2006 baru sampai bulan Agustus," kata Menteri KUKM Suryadharma Ali. Menurut dia, angka pasti dari total volume usaha koperasi dari bulan Januari hingga Desember 2006 baru bisa dilihat pada Februari 2007. Sementara itu, menurut Guritno, tumbuhnya SHU sebesar 1,57 persen pada periode 2004-2005 dari Rp2.164.234.540.000 menjadi Rp2.198.320.310.000 menunjukkan fasilitas dan dukungan pemerintah dapat meningkatkan kemampuan koperasi dalam melangsungkan kegiatan usahanya dan meningkatkan layanan koperasi kepada anggotanya.(*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006