Sidoarjo (ANTARA News) - Dua blok di bagian belakang Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) I di Desa Kedungbendo, Tanggulangin Sidoarjo, Rabu akhirnya "tenggelam" oleh lumpur panas Lapindo Brantas Inc, setelah tanggul di Reno Kenongo, Porong, jebol. Dua blok itu sebelumnya tidak tersentuh luapan lumpur, meskipun kompleks Perumtas I tersebut sudah tenggelam dalam lumpur panas, sekitar tiga pekan lalu. "Perumtas I sekarang ini tinggal cerita. Kalau kemarin bagian blok K dan L itu masih belum tergenang air sama sekali, tapi hujan deras, Selasa (26/12) membuat seluruh kawasan Perumtas tenggelam," kata Pratikno, warga Perumtas Blok L, Rabu. Menurut dia, kawasan dua blok di bagian belakang Perumtas berbatasan dengan Desa Kedungbendo di RT13/RW04 itu sudah tenggelam dalam lumpur panas. Sebelumnya kawasan itu menjadi akses masuk menuju Perumtas. Akibat ledakan pipa Pertamina yang berada di dekat sumber semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc, beberapa waktu lalu itu, luberan lumpur panas langsung meluas ke kawasan bagian depan Perumtas yang terletak di jalan Raya Kedungbendo. Sementara itu, rekayasa jalan di Porong mulai dilakukan Rabu sampai malam ini. Arus lalu lintas di jalan protokol Raya Porong lama dipindahkan ke jalur paling Barat (samping kanan Raya Porong kalau dari arah Surabaya). Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Andi Yudianto mengatakan, nantinya akan dibuat jalan enam lajur, yaitu tiga lajur dari Porong arah Sidoarjo dan tiga lajur dari Sidoarjo arah ke Porong. Untuk mengurangi kepadatan di pintu keluar tol Porong, kendaraan tidak boleh langsung ke kanan tapi diarahkan ke kiri dulu putar di Ketapang Keres. "Sampai malam ini lalu lintas dari Sidoarjo ke Porong tetap di jalur Raya Porong yang lama, mungkin Kamis baru dialihkan ke jalur Barat seperti yang dari Porong ke Sidoarjo ini," katanya. Menurut dia, kalau nanti kepadatan tidak terjadi lagi dan sudah mulai lancar, jembatan tol Porong akan dibongkar. "Timnas, PU dan Jasa Marga minta waktu satu bulan untuk pembongkaran jembatan. Ada empat pilar di jembatan tol Porong ini yang akan dilepas. Satu pilar memerlukan waktu seminggu untuk pembongkaran, jadi kalau empat pilar kurang lebih empat minggu," kata Andi. Ia berharap, mudah-mudahan tidak molor dan cepat selesai sehingga jalur protokol Raya Porong tersebut bisa digunakan kembali. Namun, kalau hasil rekayasa tetap macet, nantinya kendaraan pribadi dialihkan ke jalur Mojosari. Yang boleh lewat Raya Porong hanya kendaraan besar, kendaraan barang dan angkutan penumpang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006