Palembang (ANTARA News) - Kloter pertama calon jemaah haji yang diberangkatkan melalui embarkasi/debarkasi haji Palembang, 28 Nopember 2006 lalu akan tiba kembali di kota "pempek" tersebut pada 6 Januari 2007 mendatang. "Kemaren kita sudah mengadakan rapat untuk penyambutan kedatangan jemaah haji dari Tanah Suci," kata PJS, Kakanwil Depag Sumsel, H.M.Amin Haderi seusai diterima Gubernur Sumsel, Syahrial Oesman di Palembang, Kamis (28/12). Menurut dia, jemaah haji yang tiba di Palembang pada 6 Januari 2007 itu merupakan kloter pertama diberangkatkan melalui embarkasi/debarkasi haji Palembang pada 28 Nopember 2006 lalu. Jadi, sebanyak 322 jemaah ditambah tiga petugas yang melayani pada kloter pertama akan tiba di Palembang pada 6 Januari 2007 nanti, katanya. Sementara mengenai berapa total jumlah jemaah haji yang diberangkatkan melalui embarkasi/debarkasi haji Palembang, ia mengatakan, sebanyak 7.237 orang berasal dari Sumsel dan provinsi Bangka Belitung. "Hingga hari ini (Kamis--red) jumlah jemaah meninggal dunia di Tanah Suci sebanyak delapan orang yang berangkat melalui embarkasi/debarkasi haji Palembang," ujarnya tanpa menyebut secara rinci jamaah meninggal dunia tersebut. Sementara mengenai evaluasi embarkasi haji Palembang yang baru pertama dilaksanakan, menurutnya, pelaksanaan embarkasi haji Palembang cukup berhasil, hanya saja ada kendala mungkin dirasakan jemaah haji dibanding pada embarkasi relatif lama seperti di Jakarta dan Medan. Kendala tersebut seperti jemaah menggeluhkan tidak adanya tempat untuk menerima tamu, baik itu dari pihak keluarga dan lain sebagainya. Calon Jemaah haji yang sudah masuk asrama atau gedung serbaguna maka akses untuk keluar sudah putus, kecuali melalui telepon atau SMS. Hal itu dilakukan karena takut mempengaruhi psikologi dan konsentrasi para jemaah, jelasnya. Masyarakat belum mengerti sepenuhnya apa arti karantina dan pemusatan konsentrasi selama 24 jam, sehingga mereka masih menginginkan untuk kumpul-kumpul dengan keluarga dan ini tidak dibenarkan, tambahnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006