Batam (ANTARA News) - Badan Pengusahaan Batam menyatakan Amerika Serikat melirik Kota Batam sebagai tempat menanamkan modalnya di bidang proyek instalasi pengolahan air limbah atau waste water treatment plant (WWTP).

"Perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia hari ini mengunjungi BP Batam dan menyampaikan ketertarikannya dan berjanji akan menyampaikan kepada pengusaha-pengusaha Amerika," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Menurut Andi, kunjungan ini juga bagian dari Indonesia Water Expo yang akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), 27 hingga 29 Mei mendatang.

"Sementara Kepri masuk dalam radar AS untuk ikut dalam pengembangan proyek instalasi limbah," kata dia.

Untuk membuktikan keseriusannya tersebut, kata Andi, Kedubes Amerika Serikat juga akan membawa 150 pengusaha AS berkunjung ke Batam maupun hadir dalam Indonesia Water Expo.

"Kami sangat menyambut baik hal tersebut. Karena jika terealisasi tentu dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat Batam," kata Andi.

Saat pertemuan dengan delegasi Amerika, BP Batam diwakili oleh Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Tato Wahyu.

Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan dan Badan Kerja sama Internasional Korea Selatan (Korea International Cooperation Agency/Koica) juga berencana masuk dalam pengerjaan proyek waste water treatment plant setelah melakukan kajian sejak akhir 2011.

Masuknya pihak Korea Selatan dalam proyek ini menyusul penandatanganan studi kelayakan kerja sama antara BP Batam dengan pihak Korea Selatan.

Pihak Korea Selatan juga menawarkan bantuan pinjaman untuk merealisasikan proyek tersebut dengan total nilai proyek sebesar 55 juta dolar AS sesuai dalam kajian awal proyek.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja sebelumnya mengatakan di antara proyek infrastruktur yang akan dikembangkan, proyek instalasi pengolahan limbah merupakan proyek yang paling siap untuk ditawarkan mengingat sudah ada kajiannya.

Proyek ini ditargetkan pada penyelesaian tahap I berkapasitas mengelola limbah cair 230 liter per detik dari kapasitas sebelumnya yang hanya 33 liter per detik sejak dibangun pada 1995.

Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015