Berlin (ANTARA News) - Serikat masinis kereta Jerman, GDL, Senin (18/5), mengumumkan perhimpunan itu berencana mogok lagi mulai 19 Mei 2015, tanpa menetapkan tanggal bagi diakhirinya aksi itu.

Pemogokan itu diputuskan setelah kompromi gagal dicapai mengenai sengketa pekerjaan dengan perusahaan kereta Jerman, Deutsche Bahn (DB).

Serikat kerja tersebut menyatakan masinis kereta barang meninggalkan pekerjaan mereka pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 WIB), Selasa, dan masinis kereta penumpang berencana melakukan tindakan yang sama pada pukul 02.00 waktu setempat (07.00 WIB), Rabu.

Itu akan menjadi pemogokan kesembilan oleh masinis kereta DB sejak Juli tahun lalu dan dilakukan cuma delapan hari setelah masinis mengakhiri pemogokan satu-pekan.

GDL dan DB telah terlibat sengketa mengenai kondisi kerja masinis kereta dan hak perwakilan serikat kerja itu. GDL ingin meminta kenaikan gaji masinis sebesar lima persen dan mempersingkat jam kerja mereka.

Serikat kerja itu juga berusaha memperoleh hak untuk mewakili staf lain perusahaan kereta, seperti pelayan, dalam tawar-menawar kolektif.

Babak perundingan paling akhir, yang menurut DB berlangsung selama 20 jam, gagal selama akhir pekan lalu. Kedua pihak saling menyalahkan pihak lain tidak berpegang pada kesepakatan masing-masing melalui perundingan.

Pemogokan terakhir masinis di Jerman, yang berakhir pada 10 Mei, membuat ekonomi negeri tersebut menderita kerugian 500 juta euro (sebanhyak 568 juta dolar AS), demikian perkiraan Perhimpunan Kamar Dagang dan Industri Jerman.

Industri baja, kimia dan otomobil yang mengandalkan logistik kereta, serta jutaan pelaju, sangat terpengaruh.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015