Jakarta (ANTARA News) - Diperlukan kerja keras semua pihak untuk mengatasi pengangguran, karena dari output lulusan SLTP, SLTA dan universitas sebanyak 2,5 juta orang yang terserap ke dunia kerja hanya 700.000-800.000 saja per tahun. "Berarti ada 1,5 juta orang sisanya yang tidak masuk dunia kerja dan menambah jumlah pengangguran yang sudah ada," kata Menakertrans Erman Soeparno, di Jakarta, Jumat. Sementara jumlah angka pengangguran tahun 2006 sekitar 10,9 juta. Angka itu sudah turun satu juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,8 juta Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, Depnakertrans telah memetakan seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) sebanyak 165 unit. Sejumlah 58 persen di antaranya dalam kondisi kurang baik, 31 persen berkualitas sedang, dan hanya 11 persen yang berkualitas baik. Depnakertrans sudah merancang revitalisasi BLK yang meliputi peningkatan kualitas prasarana fisik, kualitas dan kuantitas peralatan training, peningkatan kualitas dan kualitas instruktur serta meningkatkan manajemen BLK. Dia menambahkan realisasi Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP) pada 2006 telah mampu menyerap 371.984 orang atau melebihi target sebanyak 287.733 orang melalui padat karya infrastruktur pedesaan di beberapa kabupaten/kota, daerah tertinggal, dan lokasi-lokasi pasca bencana alam. Pemerintah tahun ini juga telah menganggarkan total Rp51 triliun untuk pemberdayaan masyarakat. Tahun sebelumnya hanya sebesar Rp40 triliun. Anggaran itu adalah himpunan anggaran dari sejumlah departemen untuk pemberdayaan masyarakat. Program penanggulangan pengangguran lainnya adalah meningkatkan jumlah penempatan TKI ke luar negeri, reformasi sistem penempatan dan perlindungan TKI. Pada 2007 ditargetkan penempatan TKI profesional menjadi 60 persen dan sisanya informal. (*)

Copyright © ANTARA 2006