Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Zainal Maarif yang telah dinyatakan ditarik secara sepihak dari jabatannya oleh DPP Partai Bintang Reformsi (PBR) menyatakan tidak tinggal diam dan akan melakukan perlawanan atas keputusan DPP PBR dengan membentuk kepengurusan DPP PBR di luar DPP PBR yang dipimpin Bursah Zarnubi. "Susunan kepengurusan DPP PBR akan diumumkan 10 Januati 2007," kata Zainal seusai bertemu pimpinan DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat siang. Zainal hadir di DPR untuk mengklarifikasi beberapa hal terkait alasan yang menjadi dasar bagi DPP PBR menariknya dari jabatan Wakil Ketua DPR. Kedatangan Zainal ini didampingi istri pertamanya Siti Rohana dan tiga anaknya. Zainal menyebutkan, dalam susunan kepengurusan DPP PBR yang akan diumumkan, dirinya akan menempati Ketua Umum DPP PBR dan Ketua Dewan Syuro dipercayakan kepada pendiri PBR KH Zainuddin MZ. Zainuddin setelah memimpin PBR telah ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syuro PBR versi Bursah Zarnudi hasil Muktamar PBR di Bali, namun Zainuddin kemudian menyatakan tidak akan aktif di partai politik. Zainal Maarif selama ini juga dikenal sebagai pendiri PBR. Zainal mengungkapkan telah menjelaskan secara rinci tentang beberapa hal, terutama poligami yang dilakukannya serta kunjungan kerjanya ke daerah pemilihan (dapil) I Sumatera Utara. Zainal menolak anggapan tidak pernah melakukan kunjungan ke daerah pemilihannya. Dia menyatakan, alasan penarikan dirinya dari posisi Wakil Ketua DPR tidak beralasan. DPP PBR secara resmi menarik Zainal Maarif dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI menyusul keputusan Zainal melakukan poligami dengan Yenni Natalia Lodewijk beberapa hari lalu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006