Jakarta (ANTARA) - Aktor Fedi Nuril kembali membintangi film baru, yaitu “Rumah Masa Depan” yang membuat dia lepas dari karakter laki-laki dengan istri lebih dari satu (poligami) yang sempat diperankannya dalam sejumlah judul film.

“Saya senang lihat posternya karena di situ perempuan yang seumuran saya cuma satu. Jadi, jauh dari persepsi film poligami kali ini,” kata Fedi Nuril di acara perilisan trailer dan poster film “Rumah Masa Depan” di Jakarta, Kamis.

Pada film terbarunya itu, Fedi Nuril dipasangkan dengan aktris Laura Basuki yang berperan sebagai istrinya. Oleh karena itu, dia cukup senang dapat memerankan karakter berbeda dengan cerita menarik untuk proyek filmnya kali ini.

Baca juga: Titi Kamal, Fedi Nuril, dan Citra Kirana adu peran di film drama baru

Meski demikian, Fedi Nuril tidak serta merta membenci karakter suami berpoligami yang beberapa kali dia perankan di film-film lainnya. Dia juga tidak menutup kemungkinan jika ada tawaran film dengan isu serupa, tetapi, memiliki jalan cerita menarik untuk diperankannya.

“Sebenarnya saya nggak ada masalah sama persepsi orang yang melekatkan isu poligami (pada saya). Jadi, waktu dapat tawaran ini, alasan saya mau menerima karena saya suka ceritanya,” kata Fedi.

Di film “Rumah Masa Depan", Fedi juga mengaku senang dapat bekerja sama dengan sejumlah aktris ternama, di antaranya Widyawati dan Laura Basuki. Dia pun menantikan reaksi penonton setelah menyaksikan film yang diadaptasi dari serial televisi tahun ‘80an dengan judul yang sama tersebut.

“Yang menariknya, kalau sudah tayang, persepsi penonton, sih. Mereka bisa tenang nggak nontonnya. Atau, tiap adegan diperhatikan adegannya, ‘Ini kapan kawinnya nih (Fedi Nuril)’,” kata dia.

Namun, persepsi “pria berpoligami” yang sempat disandangnya ini membuat Fedi harus meyakinkan penonton bahwa film “Rumah Masa Depan” bukanlah film dengan premis cerita poligami. Terkadang, penonton sudah terlebih dulu tidak tertarik dengan film yang membahas isu serupa sehingga Fedi harus mempromosikan filmnya lebih sering agar penonton tertarik untuk menonton film yang dibintanginya.

“Saya harus ekstra keras ‘jualan’ di medsos untuk meyakinkan mereka ini bukan film poligami,” kata Fedi.

Dia menambahkan “Itu risiko. Aktor punya stereotype yang menempel, udah risiko pekerjaan dan ngakalin supaya film berikutnya penonton tetap mau nonton,” tutupnya.

Baca juga: Fedi Nuril kaget ditawari peran Aswatama di "Satria Dewa: Gatotkaca"

Baca juga: Laura Basuki lakukan riset perselingkuhan untuk "Merajut Dendam"

Baca juga: Tema “Citra” untuk FFI 2023 tegaskan prestise Piala Citra

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023