Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menambah tiga kapal perang RI (KRI), beberapa pesawat terbang dan helikopter untuk membantu evakuasi korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara di perairan Pulau Mandalika, Kabupaten Jepara, Sabtu (30/12) dini hari. "Jika semula hanya tiga KRI, kini kami kerahkan enam KRI, masing-masing KRI Fatahillah, KRI Nuku, KRI Teluk Banten, KRI Rimau, KRI Layang dan KRI Katon," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda TNI Sunarto Sjoekronoputro, di Jakarta, Minggu. Selain menambah KRI, TNI juga mengerahkan satu pesawat Nomad, satu Cassa, satu helikopter Bell dan tiga kapal TNI AL (KAL) serta dua speed boat. Tidak itu saja, TNI juga mengerahkan pesawat angkut C-130 Hercules dan CN-235, masing-masing sebanyak sebuah, serta dua helikopter Bolco milik TNI Angkatan Darat. "Penambahan armada itu dilakukan mengingat masih banyaknya korban yang belum terselamatkan, akibat kondisi cuaca yang masih buruk disertai tinggi gelombang yang mencapai empat hingga lima meter," ungkap Kapuspen. Pada kesempatan terpisah, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Dirjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan (Dephub), Soeharto, mengemukakan hingga saat ini kondisi cuaca masih buruk dan gelombang laut masih tinggi. "Namun begitu, sejumlah kapal baik dari TNI Angkatan Laut maupun kapal penumpang lain yang berada di wilayah perairan itu sudah berhasil menembus ke titik lokasi tenggelamnya kapal," katanya. Beberapa kapal TNI AL dan kapal lain, termasuk kapal Trisula dari KPLP, juga sedang menuju lokasi sambil melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk mencari korban tenggelamnya kapal milik PT Prima Vista tersebut. Hingga Sabtu (30/12) malam, jumlah korban selamat tercatat 109 orang dan hingga Minggu siang korban tewas tercatat 66 orang, berdasar jumlah jenazah yang ditemukan nelayan di di perairan Kabupaten Rembang, sekitar 80 kilometer timur Jepara. (*)

Copyright © ANTARA 2006