Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban baik yang selamat maupun tewas dalam peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Senopati Nusantara, di sekitar perairan Pulau Mandalika, Kabupaten Jepara, hingga kini masih belum, jelas atau simpang siur. Data yang dikeluarkan posko utama di Pangkalan Udara (Lanud) Ahmad Yani, Semarang, Jateng, Minggu, tercatat 120 orang dikabarkan selamat dari peristiwa itu. Jumlah itu, kini bertambah menjadi 125 orang. Sedangkan berdasar laporan yang diterima Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut, mencatat 177 orang selamat dari tenggelamnya kapal milik PT Prima Vista itu. Dari jumlah itu, 151 orang sudah berada di darat, 15 orang masing berada di atas kapal berbendera Vietnam MV Tuan yang sedang menuju Surabaya, 11 orang lainnya berada di atas kapal nelayan, yang tengah menuju Rembang. Sementara itu, hingga kini belum ada pihak yang bisa memastikan jumlah korban tewas. Bagian Operasi Satpolair Polres Rembang, mencatat 66 jenazah korban tenggelamnya KM Senopati yang ditemukan nelayan di perairan Kabupaten Rembang, sekitar 80 kilometer timur Jepara. Sedangkan Direktorat KPLP mengaku hanya menerima laporan, baru satu korban tewas dalam insiden itu. Pihak otoritas Poliarud Rembang menyatakan, dari jumlah korban selamat telah 76 orang yang berhasil diidentifikasi. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang Kolonel Yan Simamora mengatakan, pihaknya bersama otoritas lainnya seperti Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT), Dephub, dan Satpolair , hingga kini masih mendata jumlah korban selamat dan tewas. "Kita terus mendata, baik untuk korban selamat maupun tewas. Wajar, kalau datanya masih banyak mengalami perubahan," katanya, berkilah. KM Senopati Nusantara yang dinahkodai Wiratno berangkat dari Pelabuhan Kumai (Kalimantan Tengah) pada Jumat (29/12) malam. Dan setelah berlabuh selama 30 jam, kapal milik PT Prima Vista itu lego jangkar sekitar 24 mil utara Pulau Mandalika-Semarang (Jawa Tengah). Setengah jam setelah lego jangkar, kapal motor jenis roro itu tenggelam. Dalam pelayaran itu, KM Senopati diperkirakan membawa 545 penumpang dan 27 orang Anak Buah Kapal (ABK). Selain itu, kapal itu memuat tujuh truk besar, empat truk kecil, tiga mobil kecil dan satu unit tronton. Baik Departemen Perhubungan dan KNKT, menyimpulkan penyebab utama tenggelamnya KM Senopati Nusantara karena cuaca buruk disertai tinggi gelombang yang mencapai empat hingga lima meter. Saat ini tim evakuasi yang terdiri aparat TNI, Polairud, dan Badan SAR Nasional masih terus melakukan pencarian di lokasi kejadian hingga ke wilayah Jawa Timur, seperti Tuban dan Bawean.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006