Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Maftuh Basyuni diminta menindak tegas bawahannya yang lalai dalam memilih perusahaan katering untuk jamaah haji khususnya pada saat wukuf di Arafah, 28 - 29 Desember 2006, kata Sekjen DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) H Rusman HM Ali. "Ribuan haji Indonesia tidak mendapatkan rangsum makanan dari panitia haji selama 30 jam di Padang Arofah, sehingga mereka yang terlibat dalam memilih perusahaan katering itu harus ditindak," katanya menjawab pers seusai membagikan daging hewan kurban kepada fakir miskin di halaman Kantor DPP PBR Jakarta, Minggu sore. DPP PBR berharap, pemerintah melalui Menag dapat segera menyelesaikan kasus keterlambatan pembagian ransum makanan secara tuntas itu, sehingga hal-hal yang menjadi kebutuhan pokok bagi jamaah haji pada masa mendatang tidak terabaikan. Selain itu, Menag perlu segera menjelaskan tentang kasus keterlamabatan penyaluran makanan bagi ribuan jamaah haji Indonesia itu pada rapat kerja dengan Komis VIII DPR, Januari 2007. Pada kesempatan itu, Rusman Ali menjelaskan, pengurus DPP PBR di Hari Raya Idul Adha 1427 H menyalurkan hewan kurban berupa empat sapi dan 10 kambing. Selanjutnya daging hewan kurban itu disalurkan kepada ribuan fakir miskin dan yatim piatu di Jakarta dan sekitarnya. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kecewa dan prihatin terhadap lambannya distribusi makanan bagi sekitar 200.000 haji Indonesia, apalagi mereka akan melakukan wukuf di Arafah. "Presiden telah menginstruksikan Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Amirullah Haji Tarmizi Taher untuk terus mengambil tindakan tegas dan tepat," kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Presiden pada Jumat (29/12) telah berkomunikasi dengan Amirul Haj Tarmizi Taher dan Menteri Agama untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Arafah. Berdasar komunikasi tersebut diketahui, keterlambatan distribusi makanan bagi calon haji Indoneia itu disebabkan ketidakmampuan perusahaan katering setempat untuk melayani calon haji Indonesia di Arafah dan Mina. Andi mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan makanan itu maka dari Mekkah telah dikirim makanan ke Arafah. Sementara itu para petugas haji Indonesia juga telah mengirimkan mie instan dan roti kering yang segera bisa dimakan oleh puluhan ribu warga Indonesia. Ia menambahkan, Presiden sangat menaruh perhatian terhadap kemaslahatan para calon haji itu. Presiden selalu memantau kegiatan pelayanan terhadap para calon haji Indonesia tersebut yang dilakukan oleh para petugas. Dari Tanah Suci dilaporkan, sekitar 3.000 haji Indonesia yang berada di Maktab 43, terancam kelaparan sejak tiba di Arafah, akibat tak dikirimnya makanan sejak Kamis (28/12).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006