Akan kami selidiki lebih jauh, termasuk mencari tahu otak intelektual serta dari mana pelaku mendapatkan minyak tanah tersebut."
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resort Pelalawan, Riau, berhasil mengamankan 6.000 liter minyak tanah tanpa dilengkapi dokumen yang sah atau ilegal.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Senin mengatakan penangkapan tersebut dilakukan pada Minggu pagi (31/5) di Jalan Lintas Timur. "Penangkapan dilakukan tepat di depan Mapolres Pelalawan saat petugas melaksanakan razia Ops Patuh Siak 2015," katanya.

Dari penangkapan tersebut, jelas Guntur, petugas berhasil mengamankan seorang supir Su (35) warga Sumatera Barat. Dari pemeriksaan sementara diketahui bahwa minyak tanah yang diangkut menggunakan truk bernomor polisi BM 8421 CI tersebut dibeli dari wilayah Palembang dan hendak di jual ke Kota Pekanbaru.

"Minyak tersebut dibeli dari seseorang berinisial S di Palembang sehara Rp1 juta per 222 liter," ujarnya.

Namun kemudian, lanjutnya, sesampai di Kota Pekanbaru, pelaku akan kembali menjualnya seharga Rp1,45 juta. Saat ini baik pelaku dan barang bukti termasuk minyak tanah dan truk diamankan ke Mapolres Pelalawan guna penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya pada pertengahan Mei 2015 lalu Kepolisian Resor Rokan Hulu, Riau, menggerebek gudang penimbunan 7.321 minyak tanah yang disimpan dalam enam politank ukuran 1.100 liter dan tiga drum berukuran 215 liter.

AKBP Guntur mengatakan semuanya tanpa dilengkapi dokumen yang sah.

Dari penggerebekan yang dilakukan di Kecamatan Tandun pada Rabu (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB tersebut, lanjutnya, petugas mengamankan tiga pelaku. Ketiganya berinisal AM (48), RH (43), dan AS (27).

"Semua pelaku berasal dari Banyuasin, Sumatera Selatan," ujarnya.

Selain mengamankan tiga pelaku yang bekerja sebagai petani dan minyak dalam jumlah besar, polisi juga mengamankan satu unit truk yang diduga digunakan untuk mengangkut minyak tersebut.

Guntur menegaskan pihaknya akan terus berusaha menangkap otak intelektual dibalik upaya penggelapan BBM ini. "Akan kami selidiki lebih jauh, termasuk mencari tahu otak intelektual serta dari mana pelaku mendapatkan minyak tanah tersebut," jelasnya.

Pewarta: Abdul Razak/Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015