Yogyakarta (ANTARA News) - Pensiunan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta Ignatius Suparjoko dinobatkan sebagai juara lomba desain motif batik khas Yogyakarta yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta.

"Tema desain motif batik saya adalah Ceplok Segoro Amarto. Motifnya merupakan kombinasi dari berbagai motif khas Yogyakarta seperti ketentuan lomba," kata Suparjoko usai menerima piala dan uang pembinaan di Yogyakarta, Senin.

Sejumlah motif tradisional yang menjadi inspirasinya menciptakan motif "Ceplok Segoro Amarto" di antaranya motif ceplok kesatriyan dan parang.

Secara umum, Suparjoko mengatakan, filosofi yang terkandung dalam motif batik ciptaannya adalah pemerintahan yang bisa bertindak adil memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh wibawa sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat.

Suparjoko yang kini tinggal di Jalan Jogokaryan Yogyakarta tersebut mengaku mempersiapkan karyanya dalam waktu sekitar dua pekan sebelum diikutkan lomba.

"Di daerah lingkungan kami, ada semacam perkumpulan yang diikuti 12 orang lanjut usia guna mengisi waktu dengan membatik. Ada instruktur yang membimbing kami membatik," katanya.

Ia yang mengaku sudah mengenal batik sejak 1958 tersebut menyatakan tidak keberatan jika karyanya dijadikan sebagai referensi seragam pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Sebelumnya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta sudah menyatakan bahwa hak paten 20 karya terbaik dari lomba desain motif batik menjadi hak dari institusi tersebut.

Sementara itu, pemenang kedua diraih I Made Murjaya dengan karya "Lereng Mardiko", pemenang ketiga Anton Mashruri dengan karya "Ceplok Segoro Amarto", harapan satu Agus Tri Cahyono dengan karya "Semen Segoro Amarto", harapan dua Adina Puspawati dengan karya "Ceplok Jogja Istimewa dan harapan tiga Didik Winarno dengan karya "Semen Sabdo Kinasih".

Sebelumnya, Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan, satu dari tiga karya terbaik akan dijadikan referensi seragam bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Motif lainnya akan dijadikan seragam untuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya UMKM Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto mengatakan, pemilihan referensi motif batik untuk seragam pegawai akan dilakukan tim.

"Akan ada tim yang mengkombinasikan berbagai motif yang ada tanpa mengurangi esensinya. Harapannya, pekan ini sudah ada hasilnya," katanya.

Motif yang terpilih akan diajukan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Yogyakarta sekaligus membuat peraturan sebagai dasar penggunaan batik tersebut sebagai seragam pegawai.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015