Makassar (ANTARA News) - SAR Mission Coordinator (SMC) mulai Jumat (5/1) akan memfokuskan pencarian pesawat Adam Air di Manado, Sulut, setelah empat hari menyisir wilayah Sulsel dan Sulbar tidak juga menemukan pesawat jenis Boeing 737-400 yang hilang sejak Senin (1/1) lalu itu. Koordinator SAR Mission Coordinator (SMC), Marsekal Eddy Suyanto, kepada pers di Pangkalan TNI AU Hasanuddin Makassar, Kamis, mengatakan, sejumlah armada udara dan laut baik dari TNI AL, TNI AU dan kepolisian serta dari AU Singapura telah dikerahkan untuk mencari keberadaan pesawat ini, namun hasilnya masih nihil. Sejumlah armada yang dikerahkan yakni pesawat Boeing 737-200 milik Lanud Hasanuddin, Cassa U-616, Nomad P 837, helikopter milik Mabes Polri PZ 2039, Air Force AU Singapore jenis fokker 50, KRI Fatahillah (Surabaya), KRI Rengat (Ambon), KRI Rupat (Ambon) dan KRI Ajax (Balikpapan) dengan titik pencarian di sekitar Majene, Selat Makassar, Polewali Mandar, Mamuju dan Manado. "Kita juga baru saja melakukan pencarian di bagian Selatan Manado dengan menggunakan pesawat Boeing 737-200 tetapi hasilnya masih nihil," ujar Eddy yang juga Komandan Lanud Hasanuddin Makassar ini. Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya melakukan pencarian berdasarkan beberapa petunjuk yang sempat ditangkap radar ELBA (Emergency Locator Beacon). "Baru-baru ini kami menerima info baru/petunjuk baru berdasarkan ELBA yang berhasil ditangkap Air Trafffic Controle (ATC) Sam Ratulangi (Manado)," ujarnya dan menambahkan bahwa sebenarnya ELBA tersebut telah diketahui sejak tiga hari namun baru dilaporkan pihak Bandara di Manado. Eddy sendiri tidak menjelaskan secara rinci kendala yang dihadapinya dalam proses pencarian padahal pesawat Fokker 50 milik Singapura juga telah dikerahkan untuk membantu aparat mencari psawat nahas tersebut. Dia mengakui bahwa alat yang digunakan tim SAR termasuk Fokker 50 ini cukup canggih. Pesawat Fokker ini memiliki alat deteksi yakni soft radar dan inframerah. Tetapi sayangnya soft radar ini hanya bisa menangkap sinyal pada permukaan laut. "Kalau pesawat itu jatuhnya di bawah laut, tentu kita mengandalkan KRI," jelasnya seraya mengakui bahwa tidak semua alat canggih bisa mendeteksi pesawat tersebut. Eddy menambahkan, pencarian akan dilanjutkan kembali hari Jumat dengan fokus utama di sebelah Selatan Manado, Sulut. Sementara itu, salah seorang Koordiator Basarnas, Karnoyudho mengatakan, bahwa proses pencarian pesawat Adam Air ini akan dihentikan bila dalam waktu tujuh hari belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Namun, lanjutnya, proses pencarian akan dibuka kembali bila ditemukan info atau petunjuk baru mengenai keberadaan pesawat tersebut. Pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI 574 yang membawa 96 penumpang dan enam awak dengan capten pilot Revi Agustin dan co-pilot Yoga hilang pada Senin petang (1/1) saat dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007