Jakarta (ANTARA News) - Saat Ramadhan dimulai, para umat muslim di St Petersburg dan tempat lain di Rusia bagian utara menghadapi tantangan di mana matahari seakan tidak pernah benar-benar terbenam pada Juni.

Kejadian yang disebut "malam putih" berlangsung sejak akhir Mei hingga awal Juli di mana malam hanya berlangsung selama beberapa jam. Meski dapat diamati di sepanjang bagian utara, malam putih sangat dikaitkan dengan St Petersburg, kota paling utara berpopulasi lebih dari sejuta jiwa.

Bagi penduduk muslim setempat, ini merupakan hal yang sulit. Al-Quran membuat pengeculian berpuasa bagi orang-orang sakit, musafit dan perempuan hamil atau sedang haid. Namun, tidak ada penjelasan tentang berpuasa di bagian bumi paling utara.

Menurut otoritas muslim St Petersburg,waktu siang yang lebih lama di kota tersebut tahun ini merupakan tantangan ekstra untuk umat muslim.

"Di St Petersburg, kaum Muslim menganggapnya sebagai ujian," kata pegawai di Regional Muslim Spiritual Centre St Petersburg dan Northwest yang namanya tidak mau disebutkan. "Para muslim yang berpuasa harus menunggu 21-22 jam untuk berbuka, mereka hanya punya waktu makan selama tiga jam."

Saat ditanya soal kesulitan mengikuti jadwal yang ketat, dia mengatakan itu bukanlah beban untuk orang-orang beriman.

"Islam adalah jalan hidup," ujar dia. "Bagi kami, berpuasa sama seperti bangun pagi dan menggosok gigi."

Yelizaveta Izmailova, administrator di sekolah setempat yang berasal dari daerah berpenduduk muslin Ingushetia, mengatakan orangtua, saudara, saudari dan suaminya sama-sama berpuasa mengikuti jadwal yang dibagikan di masjid agung setiap pekan.

"Bulan ini, waktu berbuka puasa sangat larut. Kami tidak makan atau minum sejak subuh, sekitar pukul dua pagi, sampai matahari terbenam pukul 10 malam," Izmailova menjelaskan bahwa senja biasanya tiba pukul 10.30 malam pada Juni. "Tentu saja, ini beban berat untuk tubuh manusia, tapi setiap muslim menjalankannya secara sadar."


Meski tidak ada angka pasti berapa banyak muslim di St Petersburg, tahun lalu ada 42.000 umat yang memenuhi dua masjid utama di kota itu saat Idul Fitri, kata kementerian dalam negeri. Tidak semua orang dapat masuk ke dalam masjid sehingga sebagian harus shalat di jalan, demikian Guardian.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015