Jakarta (ANTARA News) - Automatic Dependant Surveilance Broadcast (ADS-B) akan segera menggantikan fungsi radar dalam pengelolaan ruang udara bagi transportasi sipil di berbagai bandara di seluruh dunia, demikian peneliti dari BPPT Nashrullah Taufik MSc di Jakarta, Jumat. "BPPT sedang mengembangkan dan mengujicobakannya di bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, meliputi 29 penerbangan dari lima rute internasional," kata Peneliti Pusat Teknologi Informasi dan Elektronika BPPT itu. Pihaknya, ujarnya, telah menghasilkan kajian, konsep dan contoh implementasi di negara lain. Beberapa modul perangkat lunak dan keras yang dibutuhkan untuk pembangunan ground station ADS-B juga telah berhasil diselesaikan. Dikatakannya, di masa depan semua teknologi penerbangan di dunia akan menggunakan teknologi ADB-S. Dengan teknologi ini, pesawatlah yang terus-menerus mengirim data ke sistem "receiver" di bandara secara "broadcast". "Selama ini semua bandara menggunakan radar yang cara kerjanya kebalikan dari teknologi ADS-B. Radar di Bandaralah yang mendeteksi pesawat," katanya. Perubahan ini sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) pada Mei 2006, ujarnya. Performanya, lanjut dia, lebih baik dan akurat dari sistem radar yang tak mampu mendeteksi pesawat yang terhalang awan, selain itu harga juga lebih ekonomis. Selain di Pangkalan Bun, ujicoba juga akan dilakukan di Batam, Jakarta, NTT dan Bali. Di Bali uji coba dilakukan oleh Australia dengan teknologi yang dikembangkan Australia sendiri. Ujicoba teknologi ini adalah kerjasama BPPT dengan Dirjen Perhubungan Udara Dephub, PT Angkasa Pura-1 dan UPT Bandara Iskandar Pangkalan Bun.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007