Pertemuan kedua Menlu itu menghasikan sejumlah kesepakatan, antara lain perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, serta menjajaki kerjasama trilateral dalam konteks Asia Africa Center.
Dalam pertemuan bilateral itu kedua pihak juga setuju untuk terus melanjutkan kerja sama di bidang perikanan sebagaimana disepakati delegasi kedua negara dalam pertemuan pada Mei 2015.
Adapun kerja sama di bidang perikanan yang disepakati kedua negara adalah didirikannya Forum Konsultasi Bilateral di bidang maritim dan perikanan, peningkatan kapasitas, kerjasama budidaya ikan, serta penanggulangan tindak penangkapan ikan secara ilegal, tidak terlapor dan tidak memenuhi aturan (IUU Fishing).
Dalam hal kerja sama multilateral, kedua negara akan bekerjasama dalam konteks UN70, yaitu sebuah inisiatif dari Norwegia untuk memberikan masukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai tantangan baru dunia dan cara menyikapinya.
Pertemuan JCBC pertama antara Menlu RI dan Menlu Norwegia itu juga menyepakati bahwa komisi bersama tersebut akan dilakukan beriringan dengan dialog HAM dan pertemuan energi, sehingga semua konsultasi bilateral dapat dilakukan secara komprehensif.
Selain menghadiri Forum Oslo sebagai pembicara dan menghadiri pertemuan bilateral dengan Menlu Norwegia, Retno Marsudi, yang pernah menjadi Duta Besar RI di Oslo, juga mengadakan pertemuan dengan anggota parlemen yang membidangi politik luar negeri, pertahanan dan keamanan.
Pertemuan Retno dengan Parlemen Norwegia yang dilaksanakan pada Selasa (16/6) juga membahas berbagai isu internasional, antara lain tentang konflik di Yaman dan di Ukraina, serta masalah pergerakan imigran yang tidak lazim di wilayah Asia Tenggara.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
