Keadilan itu kan ciri feminim, maskulinnya kan menang-kalah. Sementara kita tidak butuh menang-kalah
Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Supra Wimbarti menantang perempuan untuk lebih berani mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

"Dari 189 calon yang telah mendaftar, hanya 10 orang yang perempuan," kata Supra dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Supra, asal merasa memiliki kualifikasi yang tepat serta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang KPK, perempuan yang di antaranya memiliki keahlian di bidang hukum, ekonomi, atau perbankan tidak boleh minder mendaftarkan diri menjadi unsur pimpinan KPK.

"Kami prihatin perempuannya masih sangat sedikit. Apakah kalau mereka masuk, lalu takut tidak feminim lagi?," kata Supra.

Dia juga menginginkan bursa calon pimpinan KPK banyak diminati warga daerah.

"Banyak orang (pendaftar calon pimpinan KPK) namanya dari Jakarta, saya ingin orang-orang dari Yogyakarta dan sekitarnya ikut mendaftarkan diri," kata dia.

Menurut Supra, Pansel KPK masih akan membuka pendaftaran hingga 24 Juni 2015 sehingga masih ada waktu bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri.

"Kami ingin memperluas menggaet banyak orang baik se-Indonesia mencalonkan diri," kata dia.

Ketua Seknas Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengatakan kalangan perempuan seharusnya berani menonjolkan diri mendaftar sebagai calon pimpinan KPK, karena tubuh lembaga itu kini membutuhkan sosok perempuan untuk menegakkan nilai keadilan.

"Keadilan itu kan ciri feminim, maskulinnya kan menang-kalah. Sementara kita tidak butuh menang-kalah," kata Alissa.





Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015