Jakarta (ANTARA News) - Madrasah Muallimin Muhammadiyah (MMM) Yogyakarta mengirimkan sekitar 177 mubalighnya untuk berdakwah ke sejumlah tempat di Indonesia dan akan bertugas selama 21 hari sejak 18 Juni 2015 atau bertepatan dengan 1 Ramadhan 1436 Hijriah.

"Selain untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapat dan menyemarakkan Ramadhan dengan kegiatan positif, acara Mubaligh Hijrah (MH) ini juga merupakan rangkaian pendidikan kader enam tahun bagi siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah untuk bisa meneruskan dan mengembangkan bangsa Indonesia melalui persyarikatan Muhammadiyah di masa mendatang," kata Ketua Panitia Mubaligh Hijrah 1436 H, Andrian S Nugroho, lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Mubaligh Hijrah ini dikirim ke berbagai tempat di Indonesia secara berangsur yaitu pada 17 Juni-21 Juni 2015. Mereka bertugas untuk terjun langsung dengan berdakwah lewat mimbar-mimbar pengajian dan kegiatan TPA yang ada di masjid-masjid di 36 titik dakwah.

Pada tahun ini, kata Adrian, panitia Mubaligh Hijrah 1436 H mengirimkan para pendakwah ini di 15 tempat di DIY, 10 di Jawa Tengah, empat di Jawa Timur, lima di Sumatra Selatan, satu di Kalimantan Selatan dan satu di Pulau Lombok.

"Acara mubaligh hijrah yang diadakan rutin dari tahun ke tahun ini merupakan jawaban Muallimin sebagai sekolah kader atas permintaan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah akan kebutuhan mubaligh muda yang siap diterjunkan untuk menyemarakkan kegiatan Ramadhan di penjuru tanah air," kata dia.

Muallimin sendiri merupakan sekolah keagamaan setingkat madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah yang didirikan oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pada 1920 dengan nama "Qismul Arqa" atau sering disebut "Hogere School" yang berarti sekolah menengah tinggi.

Madrasah ini berada di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammdiyah secara langsung sebagai tempat pendidikan calon kader pemimpin, guru agama dan mubaligh Muhammadiyah. ***4***

(T.A061/B/I007/I007) 22-06-2015 19:00:50

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015