Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka turun 9,83 poin atau 0,19 persen menjadi 4.944,13 pada Kamis, seiring dengan pergerakan bursa saham global menyusul belum adanya kepastian soal kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat dan penyelesaian krisis utang Yunani.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,39 poin (0,28 persen) menjadi 844,38.

"Ketidakpastian atas kebijakan The Fed mengenai suku bunganya serta kembalinya kecemasan krisis utang Yunani menahan laju kenaikan bursa saham global, termasuk IHSG BEI," kata Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pejabat the Federal Reserve Jerome Powell menyatakan siap menaikkan suku bunga dua kali tahun ini, di bulan September dan Desember, namun dengan catatan perekonomian Amerika Serikat sesuai ekspektasi.

"Ketidakpastian atas kebijakan the Fed itu sering memicu pelemahan terhadap indeks bursa saham global, termasuk IHSG BEI," katanya.

Sementara pertemuan menteri keuangan zona Euro membahas permasalahan utang Yunani, menurut dia, juga tidak menyuarakan optimisme.

Investor menduga telah terjadi kebuntuan pada diskusi utang Yunani sehingga menambah sentimen negatif ke pasar saham dunia.

Dari dalam negeri, ia menjelaskan, potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih membayangi pelaku pasar saham dan itu akan membuat IHSG BEI tertekan.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 150,32 poin (0,55 persen) ke level 27.254,65; indeks Nikkei turun 44,18 poin (0,21 persen) ke level 20.823,85; dan indeks Straits Times melemah 2,70 poin (0,08 persen) ke posisi 3.348,46.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015