Jakarta (ANTARA News) - Staf Bidang Haji KJRI Jeddah, Kafrawi Nasri Maliki, memperkirakan penundaan penerbangan jemaah haji ke tanah air akan terus berlangsung salama sepekan ini, akibat terbatasnya jumlah gate di bandara Saudi Arabia. "Penundaan penerbangan ini akibat Garuda hanya diberi satu gate saja," katanya dalam siaran pers dari Media Center Haji (MCH) Depag, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan jika semua jemaah haji dari negara lain telah berkurang di Arab Saudi, maka penundaan penerbangan juga akan turut berkurang. Dikatakannya penundaan penerbangan jemaah haji ke tanah air itu, telah terjadi sejak hari pertama pemulangan, yakni Jumat (5/1) hingga Sabtu (6/1). "Bahkan saat ini masih banyak jemaah haji dari negara lain yang belum pulang semua, hingga penundaan akan berlangsung selama sepekan ke depan," katanya. Menurut dia, pihak Garuda Indonesia sendiri sebelumnya meminta kepada otoritas Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, untuk mendapatkan dua gate, yaitu untuk proses pemulangan jemaah haji Indonesia. Namun, kata dia, kenyataannya Garuda hanya mendapatkan satu gate saja, yang membuat pemulangan jemaah dengan menggunakan Garuda mengalami penundaan. Penundaan penerbangan itu berlangsung sekitar dua jam. "Jemaah haji Indonesia sendiri telah meninggalkan hotel sebagai tempat transit di Jeddah, enam jam sebelum penerbangan. Jadi jemaah haji itu harus berada di bandara selama minimal delapan jam," katanya, seraya menyebutkan kondisi itu juga dialami jemaah yang terbang dengan menggunakan Saudi Arabian Airlines (SAA). Kendati demikian, kata dia, SAA itu bisa menggunakan cara alternatif dengan mengalihkan penerbangan melalui bandara reguler seiring keberadaan SAA merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah Arab Saudi. "Hal ini dilakukan ketika memulangkan empat kloter pada Jumat (5/1) lalu," katanya. Ia mengungkapkan ada masalah lain yang muncul dalam proses pemulangan ini, seperti pihak SAA khususnya meminta jamaah berada di bandara tiga sampai empat jam sebelum keberangkatan. Namun kenyataan di lapangan, kata dia, hal tersebut tidak bisa dipenuhi karena jemaah telah meninggalkan hotel enam jam sebelum keberangkatan. "Untungnya pihak SAA mau mengerti dan memberikan makanan ringan kepada jemaah saat menunggu pemberangkatan dan kemungkinan waktu penundaan penerbangan di bandara," katanya. Sementara itu, sampai Minggu (7/1) pagi, sebanyak 55 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari Mekah ke Jeddah. Berdasarkan jadwal, jemaah gelombang kedua telah diberangkatkan ke Madinah dan kloter yang diberangkatkan pertama adalah kloter 34 dan 36 SOC (Solo) pukul 18.10 WAS. (*)

Copyright © ANTARA 2007