Ini memang pertama kali diberlakukan, tapi edaran saya ke travel sudah lama. Spanduk juga kami yang membuatkan. Kurang jelas apa lagi? Beli tiket harus sama dengan KTP. Kami tidak ingin mempersulit tapi ini untuk melindungi penumpang."
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Lamson Ompusunggu terlihat emosi mengetahui sejumlah penumpang menggunakan tiket berbeda dengan identitas diri.

"Kalian menjual tiket pesawat bisa tertib dengan meminta identitas penumpang sehingga sama dengan data di tiket. Kenapa penumpang Pelni, kalian tidak bisa? Jangan anggap remeh penumpang Pelni. Jangan penumpang Pelni disepelekan," tegas Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Lamson Ompusunggu di Pelabuhan Sampit, Kamis.

Menjelang keberangkatan KM Leuser menuju Surabaya, petugas menemukan belasan penumpang yang membawa tiket dengan nama tidak sesuai identitas dirinya. Kejadian ini langsung membuat berang Lamson.

Para penumpang tersebut sempat diberhentikan sementara ketika hendak naik kapal. Mereka dimintai keterangan terkait penyebab sehingga nama yang tertera di tiket berbeda dengan data identitas diri mereka.

Penumpang umumnya beralasan membeli lewat travel yang menyanggupi mengurus semuanya. Penumpang menerima tiket sesaat sebelum masuk ke pelabuhan sehingga mereka tidak mengetahui proses pemesanan tiket oleh agen ke Pelni.

"Saya kaget. Sudah mahal-mahal beli Rp450 ribu, sudah termasuk tiket dari Desa Mekar Jaya Parenggean ke Sampit. Kata travelnya beda nama di tiket tidak masalah, makanya saya tenang-tenang saja. Tidak tahu kalau seperti ini," keluh Syamsul Arifin, seorang penumpang yang sempat dimintai keterangan.

Lamson terlihat jengkel karena merasa peringatan yang disampaikan diabaikan agen atau travel. Dia mengaku sudah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari, bahkan sengaja membuatkan spanduk sosialisasi untuk dipasang di kantor-kantor agen.

"Ini memang pertama kali diberlakukan, tapi edaran saya ke travel sudah lama. Spanduk juga kami yang membuatkan. Kurang jelas apa lagi? Beli tiket harus sama dengan KTP. Kami tidak ingin mempersulit tapi ini untuk melindungi penumpang," tegas Lamson di hadapan penumpang dan pengelola agen yang sempat dipanggilnya ke pelabuhan untuk menjelaskan masalah itu.

Mengingat ini pertama kali, Lamson mengaku masih memberi toleransi. Namun untuk berikutnya, dia menegaskan tidak akan melayani tiket yang berbeda dengan data identitas penumpang. Bahkan jika ada agen travel yang tidak mengindahkan peringatan itu, dia berjanji akan membekukan layanan tiket Pelni untuk agen tersebut.

Pewarta: Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015