Jakarta (ANTARA News) - Presiden Jokowi menyatakan kesediaannya untuk hadir pada peringatan 100 tahun (satu abad) Mathlaul Anwar sekaligus Muktamar ke-19 Ormas tersebut yang akan diselenggarakan di Pandeglang Banten pada 8 Agustus 2015.

"Saya akan hadir pada acara tersebut. Saya bersyukur Mathlaul Anwar telah banyak berbuat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut membangun peradaban bangsa yang lebih mulia," kata Presiden sebagaimana dikutip Ketua Majlis Amanah Mathlaul Anwar KH Irsjad Djuwaeli di Jakarta, Senin.

Ketua Majlis Amanah Mathlaul Anwar mengemukakan keterangan tersebut kepada pers ketika menjelaskan hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada 10 Juli 2015. Presiden ketika itu didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.

Menurut KH Irsjad, Jokowi mengapresiasi komitmen dan perjuangan Ormas Mathlaul Anwar dalam memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial secara konsisten dan berkesinambungan.

"Selain akan menghadiri peringatan satu abad Mathlaul Anwar dan Muktamar ke-19 Ormas tersebut, Pak Jokowi juga sekaligus ingin bersilaturahim dengan masyarakat Banten, karena semenjak terplih menjadi Presiden belum sempat bersilaturahim lagi dengan warga Banten," katanya.


Kehadiran Menag

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Presiden pada peringatan satu abad Mathlaul Anwar sekaligus Muktamar ke-19 Ormas tersebut yang akan dihadiri sekitar 150 ribu orang dari berbagai pelosok Banten serta dari daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.

"Insya Allah saya prioritaskan betul untuk hadir pada acara tersebut. Saya bersyukur Mathlaul Anwar telah lama berkiprah dan memberikan sumbangsih yang tidak kecil bagi bangsa di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial," kata Menteri Agama ketika menerima Pengurus Mathlaul Anwar di Jakarta pada 22 Juni 2015.

Mathlaul Anwar itu sendiri didirikan pada 10 Ramadhan 1334 H atau 10 Juli 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman di daerah Menes, Pandeglang, Banten. Sebagian di antara pendiri sebelumnya telah mendapatkan pendidikan di Timur Tengah.

Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta 10 tahun lebih awal dibanding Nahdlatul Ulama (NU). Muhammadiyah dirikan pada 18 November 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asyari.

Ormas Islam yang didirikan satu abad yang lalu itu kini sudah memiliki perwakilan di 24 provinsi. Kehadiran perwakilan di beberapa provinsi lainnya akan terus diusahakan seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Gorontalo, dan di seluruh Papua.

Mathlaul Anwar selama ini mengelola ratusan lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Ada pun perguruan tinggi yang dikelolanya adalah Universitas Mathlaul Anwar (UNMA). Kampus UNMA terletak di bagian barat Kota Pandeglang, tepatnya daerah Cikaliung, Pandeglang, Banten.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015