Jakarta (ANTARA News) - Pulang kampung atau mudik sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia dalam setiap momen lebaran hari raya Idul Fitri.  Pada musim Lebaran 2015 diperkirakan lebih dari 20 juta orang pemudik menyesaki terminal, jalan tol, pelabuhan dan bandara menuju desa kelahirannya masing-masing.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar mengajak para pemudik tidak hanya memanfaatkan momen mudik untuk bersilaturahim, bermaaf-maafan dan temu kangen dengan orang tua, kerabat dan para sahabat, tetapi juga memberikan nilai lebih sebagai sarana untuk ikutserta memajukan dan memakmurkan desanya.

"Mumpung pulang kampung, ada di tengah-tengah desa kelahirannya, ayo ikut memikirkan, ikut mengupayakan bagaimana agar desanya lebih maju, lebih berkembang, lebih sejahtera, bantu kerabat atau sahabat untuk kembangkan usaha di desa, manfaatkan sumberdaya yang ada di desa untuk majukan desa, makmurkan desa," kata Menteri Marwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, desa-desa sebenarnya memiliki banyak potensi sumberdaya yang bisa diolah dan dikembangkan menjadi kegiatan ekonomi atau usaha produktif yang menguntungkan. Baik itu usaha di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, usaha kreatif seperti kerajinan, maupun bidang lainnya. Permasalahannya, minimnya dana, penguasaan teknologi pengolahan, hingga akses pasar, menjadi hambatan bagi usaha desa untuk berkembang.

“Teman-teman yang kebetulan mudik, yang memiliki kemampuan, saya dorong untuk ikut memberikan solusi kongkrit terhadap permasalahan yang dihadapi desa dalam upaya menggerakkan perekomiannya, ayo berikan sumbangsih untuk kemajuan dan kesejahteraan desa, sebagai bhakti nyata terhadap desa yang telah melahirkan dan membesarkannya hingga sukses seperti sekarang ini," ujar Marwan.

Mantan Ketua Fraksi PKB DPR ini yakin banyak hal bisa disumbangkan pemudik untuk memakmurkan desanya. Diantaranya, ikutserta membesarkan dan memajukan usaha yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), baik dalam bentuk penyertaan dana untuk memperkuat modal usaha, ikut mempromosikan dan memasarkan produk desa kekota-kota, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia desa melalui pelatihan atau kegiatan lainnya, hingga bantuan peralatan yang dibutuhkan desa.

"Manfaat adanya Bumdesa di setiap desa, diantaranya untuk menjadi wadah dengan jaminan hukum yang pasti bagi warga masyarakat yang mampu dan peduli desa untuk berinvestasi atau bermitra untuk membesarkan usaha desa, karena itu saya selalu mendorong desa-desa untuk membentuk dan mengembangkan Bumdesa," tambahnya.

Marwan menagtakan, sekarang ini seluruh desa di Indonesia memperoleh dana desa dari pusat dan daerah yang sudah mulai dikucurkan sejak bulan Mei lalu. Dana desa diharapkan menjadi modal dasar bagi desa untuk mandiri, berkembang dan maju secara ekonomi. Namun untuk mempercepat proses tersebut, harus disertai pula dengan partisipasi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berperan positif dalam pembangunan desa.

"Untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan desa, tentu tidak cukup hanya mengandalkan Pemerintah saja, sangat dibutuhkan peranserta masyarakat sesuai dengan sumberdaya dan kemampuannya masing-masing, adanya kepedulian dan peranserta inilah yang akan menjadikan desa-desa cepat berkembang, cepat maju, cepat sejahtera, makmur bersama," demikian Menteri Marwan.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015