Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berterima kasih atas peran Rusia dalam mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran.

Hubungan AS dengan Rusia telah mencapai ke titik tegang terkait perang di Ukraina, tetapi Rusia adalah bagian "penting" dari kelompok negara-negara yang menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran.

"Presiden Obama mengucapkan terima kasih kepada Presiden Putin untuk peran penting Rusia dalam mencapai tonggak ini, puncak dari hampir 20 bulan perundingan intensif," kata pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Kamis sebagaimana dikutip dari AFP.

"Para pemimpin berkomitmen untuk tetap berkoordinasi, dan juga menyatakan keinginan untuk bekerja sama dalam mengurangi ketegangan regional, terutama di Suriah," demikian pernyataan dari Gedung Putih.

Namun, dalam pernyataan itu tidak disebutkan tentang peristiwa kekerasan yang sedang berlangsung di Ukraina.

Rusia telah terkunci dalam kebuntuan terdalam dengan Barat sejak akhir Perang Dingin, setelah Pemerintah Rusia mengambil alih Krimea dari Ukraina dan diduga telah memicu konflik separatis di Ukraina.

Ukraina kehilangan delapan tentara pada Rabu (15/7) dalam lonjakan dramatis pertempuran dengan kelompok bersenjata pro-Rusia.

Pertempuran itu akan membahayakan rencana gencatan senjata yang sedang diupayakan oleh utusan khusus Eropa dari Pemerintah AS di Kiev.

Obama dalam dua hari terakhir telah dua kali menyampaikan pujian untuk peran Rusia dalam mencapai kesepakatan dengan Iran.

"Rusia sangat membantu dalam mencapai kesepakatan ini," kata Obama kepada New York Times.

"Saya akan jujur kepada anda. Saya tidak yakin, mengingat perbedaan besar yang kita alami dengan Rusia sekarang terkait Ukraina, apakah situasi ini akan terus berlangsung," lanjut Obama.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015