... agar dilakukan pendekatan yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana...
Jakarta (ANTARA News) - Shalat Idul Fitri yang digelar di Karubaga, ibu kota Tolikara, Papua, pada Jumat pagi,  diwarnai kericuhan seiring aksi pelemparan oleh sejumlah oknum ke lokasi ibadah.

Akibatnya jemaah muslim yang sedang menggelar shalat ketakutan dan membubarkan diri. 

Dalam siaran pers diterima www.antaranews.com, di Jakarta pada Jumat, Menteri Agama, Lukman Saifuddin, meminta direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua segera mengambil langkah-langkah strategis menyelesaikan masalah ini. 

"Saya telah instruksikan Dirjen Bimas Kristen dan Kakanwil Kemenag Papua mencaritahu duduk masalah dan menangani masalah itu," kata dia.

Menurut Kementerian Agama, kericuhan Papua berawal ketika imam shalat Ied mengumandangkan takbir pertama, tiba-tiba sejumlah orang dari beberapa penjuru melempari jamaah yang sedang salat, sambil berteriak bubarkan. 

Aparat keamanan dari kesatuan Brimob setempat dan Yonif Infantri 756 yang mengamankan shalat Idul Fitri itu kemudian mengeluarkan tembakan peringatan guna membubarkan massa yang melempari umat. 

Warga muslim yang shalat kemudian memutuskan membubarkan diri. 

Kepada direktur jenderal bimas Kristen Kementerian Agama dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua, dia meminta agar segera melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana untuk mengurai masalah yang sebenarnya. 

"Saya minta agar dilakukan pendekatan yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat di sana," kata Saifuddin.

Dia berharap pihak berwajib mampu membawa kasus itu ke proses hukum, agar kasus sengketa tak menjadi preseden buruk di kemudian hari. 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015