Karawang (ANTARA News) - Arus balik di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jakarta dan sekitarnya macet menyusul masih tingginya volume kendaraan melintas pada H+5 lebaran atau Rabu.

Pantauan Antara, kepadatan arus lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek arah menuju Jakarta itu sudah terjadi sejak selepas gerbang Tol Cikampek atau di kilometer 72.

Titik itu menjadi simpul kemacetan. Sebab titik terjadi pertemuan arus antara kendaraan yang melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan kendaraan dari jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Simpul kemacetan lainnya ialah di kilometer 66, karena di titik itu terdapat pertemuan arus antara kendaraan dari jalan Tol Cipularang atau Purbaleunyi dengan kendaraan yang melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Macetnya parah, kendaraan hanya bergerak lamban, dengan kecepatan 10-15 kilometer per jam," kata Kurnia, pemudik yang akan balik ke Tangerang, di Karawang, Rabu.

Ia mengaku sudah terjebak macet setelah memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui gerbang Tol Cikampek di wilayah Kabupaten Purwakarta.

"Kira-kira sudah 3-4 jam terjebak macet di jalan tol ini, setelah sebelumnya juga terjebak macet di titik menuju gerbang Tol Cikopo," kata dia.

Sementara itu, kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek tersebut tidak hanya akibat pertemuan arus dengan jalan Tol Cipularang serta pertemuan arus dengan jalan Tol Cipali. Kemacetan juga terjadi akibat tingginya aktivitas di sekitar rest area.

Seperti di sekitar rest area kilometer 62 jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta. Di sekitar rest area itu, areal parkir dipenuhi kendaraan pemudik yang hendak balik ke Jakarta dan sekitarnya.

Akibat kondisi parkir yang penuh, terjadi antrean panjang kendaraan yang akan masuk rest area tersebut. Bahkan, antrean kendaraan yang akan masuk ke rest area itu "buntutnya" sampai ke jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015