Strasbourg (ANTARA News) - Anne Brasseur, Presiden Majelis Parlementer di Dewan Eropa (PACE), mendesak semua negara Eropa agar berbuat lebih banyak untuk mencegah terulangnya tragedi perahun migran di Laut Tengah.

Ketika menanggapi berita pada Jumat (24/7) bahwa sebanyak 40 migran Afrika mungkin tewas pada Rabu (22/7) --saat perahu mereka tenggelam di lepas pantai Libya, Brasseur berkata, "Saya sangat sedih oleh kejadian lain yang mematikan di Laut Tengah. Doa saya bersama mereka yang kehilangan nyawa mereka di Pantai Libya."

"Tanpa jalur hukum yang aman buat migrasi, manusia perahu akan terus meninggal," kata Brasseur, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Sekali lagi, saya mendesak semua negara Eropa agar memikul tanggung jawab moral mereka dan melakukan tindakan cepat untuk membuat ini jadi mungkin."

Para penyintas mengatakan kepada lembaga bantuan bahwa lebih dari 120 orang berada di perahu tersebut ketika perahu itu mulai kemasukan air.

Pada Juni, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berpidato di Dewan Eropa di Strasbourg dan menyerukan perlindungan lebih besar mengenai hak asasi migran, pencari suaka dan pengungsi, terutama mereka yang menyeberangi Laut Tengah dan Laut Andaman, serta Teluk Benggala.

"Secara global, hampir 60 juta orang dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka," katanya.

PBB memperkirakan sebanyak 60.000 orang sudah berusaha menyeberangai Laut Tengah dari Afrika Utara tahun ini. Namun, lebih dari 1.800 orang sejauh ini tewas, 20 kali jumlah orang yang tewas selama priode yang sama tahun lalu.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015