Jakarta (ANTARA News) - Laba PT Bank Central Asia Tbk pada semester pertama 2015 mencapai Rp8,5 triliun, naik 8,8 persen dibandingkan periode sama 2014 yang tercatat Rp7,9 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu, menuturkan bahwa di tengah melemahnya perekonomian Indonesia, BCA masih mampu mempertahankan kinerja keuangan positif dengan fokus menjaga likuiditas, kualitas kredit, dan permodalan.

"Peningkatan biaya overhead sebagai dampak dari ekspansi jaringan dan pelemahan nilai tukar rupiah, serta adanya peningkatan biaya tenaga kerja dapat diimbangi oleh terjaganya marjin bunga bersih sehingga secara keseluruhan kami dapat mempertahankan profitabilitas dengan baik," ujar Jahja saat paparan kinerja.

Pendapatan operasional (pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya) BCA hingga Juni 2015 meningkat 14,2 persen menjadi Rp22,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp19,8 triliun.

Sementara outstanding portofolio kredit BCA tercaatat sebesar Rp347,1 triliun pada semester I 2015, naik 8 persen secara tahunan, didorong oleh penyaluran kredit konsumer dan komersial dan UKM.

Kredit konsumer mencatat pertumbuhan 9,2 persen secara tahunan menjadi Rp96,4 triliun. Dalam portofolio kredit konsumer, berkat penawaran produk konsumer yang kompetitif dan dapat diterima oleh kalangan luas di mana portofolio KPR dan KKB masing-masing naik 7,7 persen secara tahunan menjadi Rp56,9 triliun dan 11,6 persen secara tahunan menjadi Rp30,5 triliun.

Sedangkan outstanding kartu kredit mencapai Rp9 triliun, meningkat 10,5 persen secara tahunan.

"Brand awareness yang tinggi dan cakupan jaringan EDC yang luas terus mendukung bisnis kartu kredit BCA," kata Jahja.

Untuk kredit komersial dan UKM sendiri naik 8,3 persen secara tahunan menjadi Rp137,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi mencatat pertumbuhan sebesar 6,4 persen secara tahunan menjadi Rp113,2 triliun pada akhir Juni 2015.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015