Banyuwangi (ANTARA News) - Abu vulkanik Gunung Raung (3.332 meter dpl) mengguyur sejumlah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

"Arah angin condong ke tenggara dan selatan sehingga abu vulkanis Gunung Raung mengguyur Banyuwangi pada Selasa (4/8) hingga hari ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Kusiyadi di Banyuwangi.

Menurutnya, beberapa kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanis tipis di antaranya Kecamatan Songgon, Sempu, Kalibaru, Genteng, dan Glenmore, sehingga masyarakat diminta mewaspadai sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan itu.

"Hujan abu vulkanik sempat turun di kawasan kota Banyuwangi pada Selasa (4/8) malam, namun hari ini bersih dari abu Raung," tuturnya.

BPBD Banyuwangi menyiagakan sebanyak empat posko untuk mengantisipasi erupsi Gunung Raung yakni di Kecamatan Songgon, Sempu, Glenmore, dan Kalibaru karena kecamatan tersebut merupakan daerah berpotensi terdampak primer erupsi Gunung Raung seiring dengan status siaga.

"Ribuan masker sudah didistribusikan di empat posko itu, kemudian disebar di beberapa wilayah yang terdampak abu vulkanik gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember," katanya.

Kusiyadi menjelaskan bahwa BPBD selalu aktif mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai aktivitas Gunung Raung yang berstatus siaga, sehingga diharapkan warga tetap tenang dan tidak panik.

Sejauh ini, lanjut dia, sejumlah desa Banyuwnagi di lereng Gunung Raung masih aman dari lontaran material vulkanik karena jarak zona aman yang ditetapkan PVMBG sejauh 3 kilometer dari puncak.

"Setidaknya ada 10 desa di empat kecamatan yang masuk peta terdampak primer. Empat kecamatan itu jaraknya sekitar 10-15 kilometer dari Gunung Raung, sehingga masih aman," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan tentang letusan Gunung Raung karena pihak BPBD selalu menyampaikan aktivitas Gunung Raung berdasarkan data dari PPGA Raung di Kecamatan Songgon.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015