Kalau kau tertarik pada sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikanmu...
Jakarta (ANTARA News) - Sejak kecil Ronnie del Carmen sangat tertarik dengan gambar dan selalu terpukau saat menyaksikan animasi, tetapi sebelumnya tidak pernah berpikir akan membuat dan terlibat dalam pembuatan film-film animasi yang ditonton banyak orang.

"Saya suka menonton kartun, tapi tidak pernah berpikir akan membuatnya," kata del Carmen saat dijumpai di sela pemutaran film terbarunya "Inside Out" di Jakarta.

Tumbuh besar di sebuah daerah yang berjarak dua jam dari ibu kota Manila, Filipina, del Carmen kecil sangat tertarik dengan gambar.

Ia terpukau dengan serial televisi "Wonderful World of Color" buatan Disney dan juga "Mickey and the Beanstalk".

"Saya suka kartun itu. Ada petualangan, misteri, musik," kata del Carmen tentang film Mickey Mouse itu.

Namun saat del Carmen beranjak dewasa, orangtuanya tidak ingin ia terus menggambar. Ayahnya khawatir, apa yang akan dia lakukan dengan menggambar saat dewasa nanti?

Kala itu, Del Carmen bercerita, tidak ada yang menggambar atau menjadi seniman di lingkungannya.

"Tapi, saya tetap menggambar," kata laki-laki kelahiran 31 Desember 1959 itu.

Lulus sekolah menengah atas, ia memilih melanjutkan pendidikan ke jurusan periklanan University de Santo Tomas di Filipina. Di sana, ia sempat mengikuti kelas animasi.

"Saya malah jadi tidak suka, sulit," kata dia.

Tahun 1989 dia hijrah ke Amerika Serikat, tapi belum berpikir untuk masuk ke industri animasi karena merasa tidak tahu apa-apa tentang hal itu.

Ia akhirnya menggeluti animasi karena ajakan seorang teman yang mau mengajarinya. Perlahan ia pun mempelajari animasi.

Saat awal bekerja, del Carmen mengaku membuat apa yang dipercayakan kepadanya meski ia sendiri belum pernah membuatnya.

"Saat Pete Docter menawari saya jadi sutradara, saya bilang, 'Ya! Maksudnya apa? Bagaimana caranya?' Jadi, saya belajar ha ha ha," kata laki-laki yang bergabung dengan Pixar Animation Studios sekitar tahun 2000 itu.

Del Carmen sempat bergabung dengan Warner Bros sebagai pembuat storyboard "Batman: The Animated Series". Ia juga pernah menjadi pengawas cerita di DreamWorks.

Ia melihat animasi sebagai cara yang unik untuk bercerita dan dapat diterima semua orang.

"Orang lebih mudah menerima kartun dan pesannya pun bertahan lebih lama," kata del Carmen, pengagum sutradara film animasi Jepang, Hayao Miyazaki.

Baginya, penting melibatkan emosi dalam animasi agar penonton merasa terlibat dengan karakter yang ada di film, seperti yang pernah dia kerjakan dalam film "Up" dan "Finding Nemo".


Animasi untuk semua

Ronnie del Carmen, yang memulai debut sebagai sutradara lewat "Dug's Special Mission" (2009), mengatakan dia membuat animasi, khususnya "Inside Out", tidak hanya untuk anak-anak.

"Kami ingin membuat cerita yang menghibur keluarga, usia berapa pun," kata dia.

Menurut dia, salah satu cara membuat animasi dapat diterima semua usia adalah dengan mengujinya pada anak-anak.

Ia mengatakan, anak sama seperti orang dewasa, mampu menerima cerita yang mungkin dirasa sulit oleh orang dewasa.

"Mereka sangat pintar dan tajam dalam menerima cerita," kata del Carmen, yang meminta pekerja dan anak-anaknya menonton "Inside Out".

Kepada para pemuda yang ingin menjadi sutradara atau berkecimpung di dunia animasi, ia berharap ada cukup banyak orang yang dapat membantu mereka agar dapat membuat animasi.

"Animator yang lebih tua bisa memberi tahu, sebenarnya tidak sesulit itu, menyenangkan," kata dia.

Selain terus mencoba, bahkan setelah gagal, ia mengatakan, para animator muda membutuhkan bantuan dan inspirasi.

"Saya rasa, kalau kau tertarik pada sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikanmu."

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015