Madrid (ANTARA News) - Sebanyak 1.400 orang harus diungsikan pada Jumat dini hari, saat kebakaran hutan berkobar di Kota Kecil Caceres di Permukiman Otonomi Extremadura di Spanyol Barat.

Pengungsian tersebut dilakukan dari Kota Kecil Acebo dan Perales del Puerto, serta warga yang menetap di dua kamp di daerah itu, saat angin kencang menambah besar api yang berkobar dan membuat sulit upaya untuk memperkirakan penyebaran kebakaran, kata Pemerintah Regional Extremadura.

Orang yang diungsikan saat ini ditampung di Kota Kecil Caceres dan Moraleja.

Walaupun sebanyak 330 orang terlibat dalam membantu pelaksanaan pengungsian dan dalam memerangi si jago merah, angin dan daya pandang yang buruk pada malam hari menambah rumit tugas mereka, kata laporan Xinhua, Jumat malam. Kondisi itu juga membuat helikopter dan pesawat tak mungkin terbang pada malam hari.

Namun pesawat dapat dioperasikan pada Jumat pagi, ketika sebanyak 100 anggota Unit Darurat Militer Spanyol (UME) bergabung dalam upaya memerangi bukan hanya satu-satunya kebakaran hutan yang saat ini menimbulkan masalah di Spanyol.

Satu lagi kebakaran di dekat Kota Kecil Lorva di Spanyol Tenggara telah memusnahkan 135 hektare lahan dan kini 125 petugas pemadam dan lima helikopter berusasaha menanggulangi si jago merah. Kebakaran tersebut diduga dipicu oleh sambaran petir.

Akhirnya dua kebakaran lain saat ini terjadi di dekat Kota Kecil Cieza, yang juga berada di Spanyol Tenggara.

Kebakaran itu berawal tak lama setelah Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) mengkonfirmasi bahwa Juli telah menjadi bulan paling panas dalam catatan, dengan temperatur rata-rata 2,5 derajat Celsius di atas temperatur rata-rata setiap bulan, demikian Xinhua melaporkan.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015