Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera melakukan langkah-langkah untuk mencegah kelangkaan daging di pasar akibat aksi mogok pedagang, Minggu.

"Saya segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, menelusuri apa kendala yang terjadi dan menyebabkan pedagang daging mogok berjualan," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat saat dihubungi Antara di Bogor, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait aksi mogok pedagang daging, biasanya laporan mengenai harga dan pasokan di pasar baru dilaporkan oleh dinas terkait pada hari kerja yakni Senin (10/8).

Tapi menurut Ade, pihaknya sudah mendengar adanya informasi terkait aksi mogok berjualan yang dilakukan oleh pedagang yang tidak hanya terjadi di Kota Bogor tetapi secara nasional, di beberapa wilayah lainnya.

"Aksi mogok ini tidak hanya terjadi di Kota Bogor, tapi nasional di beberapa wilayah. Alasannya karena harga daging mahal setelah Lebaran, mencapai sekitar Rp150 ribu per kilogram, ini meresahkan pedagang," kata Ade.

Namun demikian lanjut Ade, pihaknya tetap akan berkoordinasi, melalui rapat yang akan dilaksanakan Minggu sore bersama Wali Kota Bogor di Balai Kota.

Pemerintah Kota Bogor akan mencari tahu gejala apa yang terjadi dan langkah antisipasi apa yang akan dilakukan apabila gejala terjadi hanya di daerah tersebut saja.

"Sore ini ada rapat koordinasi dengan wali kota, tetap fokus utama tidak terkait daging, ini membahas masalah pasar. Tetapi, nanti akan kita sisipkan persoalan daging ini, mencari tahu persoalan dimana, kendalanya dimana, agar bisa diantisipasi," kata Ade.

Terkait informasi, pedagang daging berhenti berjualan karena Rumah Pemotongan Hewan (RPH) se-Jabodetabek yang melakukan mogok, sehingga tidak memiliki pasokan daging untuk berjualan dan apakah RPH Kota Bogor juga berhenti berjualan, Ade menjawab dirinya belum menerima laporan terkait operasional RPH Bubulak Bogor.

"Saya belum dapat laporan, hari ini segera akan saya koordinasikan. Yang jelas RPH itu tempat pemotongan hewan, tidak mungkin tidak beroperasi," katanya.

Sementara itu, pantauan Antara di lapangan sejumlah pedagang di blok C-D lantai Dasar Pasar Anyar (Kebon Kembang) Kota Bogor tutup tidak berjualan, demikian puluhan lapak di luar Pasar Anyar dekan ruko samping rel kereta MA Salmun juga berhenti berjualan terhitung sejak hari ini.

Selain di Pasar Anyar, kondisi serupa juga terjadi di Pasar Baru Bogor, Pasar Jambu Dua dan Pasar Merdeka. Menurut informasi, rencana aksi mogok akan berlangsung hingga tiga hari kedepan.

Kondisi ini membuat sejumlah warga kebingungan, terutama pedagang warung nasi dan restoran padang yang kehabisan stok daging untuk membuat rendang, daging cincang dan baso.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015