Jika hal ini tidak didengar, kami tidak hadir. Dan kami tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan, kami cukup mendoakan saja agar permasalahan ini bisa segera ada solusinya."
Jayapura (ANTARA News) - Delapan koordinator wilayah jemaat Gereja Kingmi Provinsi Papua yang tersebar di daerah pegunungan tengah, mengancam boikot konferensi sinode ke-10 yang akan digelar di Dogiyai pada 19 - 24 Oktober 2015.

"Kami tidak akan hadir pada Konferensi ke-10 Sinode KINGMI Papua di Dogiyai pada Oktober mendatang jika aspirasi kami tidak diindahkan," kata Alfius Tabuni, juru bicara delapan koordinator wilayah jemaat Gereja Kingmi Provinsi Papua wilayah pegunungan, di Kota Jayapura, Papua, Selasa.

Alasan untuk tidak hadir pada konferensi itu, kata Tabuni, karena Sinode Kingmi Papua menggelar kegiatan pra konferensi yaitu rapat persiapan menuju konferensi sinode ke-10 19-24 Oktboer 2015 di Dogiyai, yang telah dilaksanakan pada pekan kemarin di Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Jadi menurut kami itu ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART. Padahal keputusan Konferensi ke sembilan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada 21 -26 Juli 2010 itu berbeda, ada sejumlah keputusan yang telah ditetapkan tetapi tidak dijalankan," katanya.

Keputusan lain yang tidak dijalankan itu, ungkap Tabuni, yaitu diakomodirnya anak pegunungan tengah Papua selain suku tertentu untuk menjadi ketua dan pengurus Sinode Gereja Kingmi Papua periode berikutnya.

"Sebenarnya, kalau hal ini yang diakomodir kami bisa sepakat. Tetapi jika tidak diindahkan, berarti kami tidak hadir," katanya.

Menurut Tabuni, sudah saatnya Sinode Kingmi Papua dipimpin oleh putra dari Puncak, Jayawijaya, Nduga atau daerah lainnya selain pengurus masa kini yang telah mendominasi selama beberapa waktu.

"Seharusnya sudah ada pengkaderan dan bergilir memimpin Sinode Kingmi Papua, dan hal itu sudah tertuang dalam isi konferensi sebelumnya di Wamena, tetapi belakangan ini hal itu diingkari," katanya.

Mengenai aksi demo damai di halaman Sinode Kingmi Papua pada Senin (10/8) siang, Tabuni mengatakan hal itu bukanlah aksi demo tetapi bagian dari memberikan aspirasi agar di dengar oleh badan pengurus Kingmi Papua.

"Jika hal ini tidak didengar, kami tidak hadir. Dan kami tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan, kami cukup mendoakan saja agar permasalahan ini bisa segera ada solusinya," katanya.

Pada Senin siang, kurang lebih 30-an massa perwakilan delapan koordinator wilayah pegunungan tengah Papua dan Papua Barat menggelar aksi demo damai di halaman kantor Sinode Kingmi Papua yang terletak di Jalan Sam Ratulangi, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015