Zurich (ANTARA News) - Mantan gelandang internasional Trinidad dan Tobago David Nakhid menjadi sosok terkini yang mengatakan dirinya akan mencalonkan diri pada pemilihan Februari untuk menggantikan Sepp Blatter sebagai presiden FIFA.

Nakhid, yang tinggal di Libanon di mana ia menjalankan akademi sepak bola, kembali ke Karibia untuk mencari dukungan dari ofisial-ofisial setempat, lapor Reuters.

Untuk dapat menjadi kandidat, Nakhid (51) akan memerlukan dukungan lima asosiasi nasional -- persyaratan yang membuat sebagian orang batal mengajukan diri pada pencalonan-pencalonan sebelumnya.

"Saya telah meletakkan topi saya di gelanggang, dan kami tidak sabar untuk menantang," ucapnya kepada Reuters pada Rabu, menambahi bahwa ia "optimistis" mendapatkan lima nominator.

Nakhid mengatakan dirinya telah bertemu presiden persatuan sepak bola Karibia (CFU) Gordon Derrick di Antigua, dan telah diundang untuk berbicara kepada komite eksekutif CFU pada Sabtu.

Derrick mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Nakhid akan diberikan kesempatan beraudiensi.

CFU memiliki 25 dari 35 suara dari konfedeasi CONCACAF, yang juga mencakup Amerika Tengah dan Utara, serta Karibia.

"Fokus FIFA mestinya pada perkembangan bersamaan dengan pengawasan yang layak," kata Nakhid, yang pernah mengkritik keras mantan wakil presiden FIFA asal Trinidad dan eks presiden CONCACAF Jack Warner.

"Wilayah ini berada di bawah perkembangan yang kurang layak akibat kepemimpinan tidak kompeten yang hadir dari bagian ini di dunia. Jack Warner tidak pernah benar-benar mewakili wilayah ini," ucapnya.

Sejauh ini presiden FIFA Michel Platini, mantan wakil presiden FIFA Chung Moon Joon dari Korea Selatan, mantan pemain Brazil Zico, dan ketua federasi sepak bola Liberia Musa Bility telah mengatakan bahwa mereka akan mencalonkan diri pada pemilihan mendatang.

Pangeran Yordania Ali Bin Al Hussen, yang dikalahkan Blatter pada pemilihan Mei silam, mempertimbangkan untuk kembali mengajukan diri, sedangkan Tokyo Sexwale asal Afrika Setalah mengatakan masih pikir-pikir sebelum menentukan sikap.

Makhid memiliki ikatan yang cukup kuat dengan Zurich. Ia bermain untuk kklub kota itu Grasshoppers pada awal 1990-an, dan juga bermain di Liga AS untuk New England Revolution.

(Uu.H-RF/A020)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015