Sukabumi (ANTARA News) - Jenazah teknisi maskapai Komala Air yang pesawatnya tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Ninia, Papua yakni Eka Wijaya tiba di rumah duka di Kampung Girijaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dari pantauan di rumah duka korban di Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Jumat, jenazah korban yang dibawa oleh ambulans langsung disambut tangisan keluarga dan istrinya. Bahkan istri korban tidak bisa menahan tangisnya dan akhirnya tidak sadarkan diri melihat jasad suaminya yang baru tiba di kampung halamannya.

"Kami memutuskan untuk menguburkan jasad beliau di kampung halamannya dan kami meminta doa untuk arwah almarhum agar diterima di sisiNya," kata paman korban, Alex di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, keponakannya tersebut jarang pulang ke rumah karena kesibukan pekerjaannya apalagi tugasnya di Papua sebagai teknisi di Maskapai Komala Air. Bahkan, karena kecelakaan yang menimpa dan menyebabkan suaminya meninggal, istri korban Dwi Novia Hefmawati masih shock dan beberapa kali pingsan.

"Keponakan saya ini merupakan merupakan kebanggaan keluarga yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bahkan, sebelum kejadian tidak ada firasat apa-apa dan kami ikhlas dengan kepergian beliau untuk selama-lamanya," tambahnya.

Sementara, Manager Enginering Komala Air, Wicaksono mengatakan karyawannya itu merupakan pekerja yang ulet, pandai, rajin dan mempunyai lisensi dari Amerika

Serikat sebagai teknisi. Bahkan, maskapainya selalu jasa almarhum untuk melakukan pemeriksaan setiap pesawat yang akan beroperasi.

"Kami sangat kehilangan sosok karyawan seperti Eka yang mempunyai bakat dan keunggulan serta pandai di bidangnya," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015