Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melakukan silaturahmi dengan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra), pasukan kehormatan taruna akademi TNI dan Akpol, paduan suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantra serta para teladan nasional di Istana Kepresidenen Bogor, Jawa Barat.

Silaturahmi ini berkaitan dengan telah suksesnya upacara mengenang detik-detik kemerdekaan RI ke-70 di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (17/8).

"Yang hadir di sini adalah para teladan nasional, artinya putra-putri terbaik yang sudah dipilih dan saya bangga sekali pada pagi hari ini bisa bertemu," kata Presiden di depan sekitar 3.000 peserta silahturahmi yang berlokasi di halaman belakang Istana Bogor, Selasa.

Presiden yang didampingi Ibu Iriana Jokowi, Wakil Presiden dan ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Agama Lukman H. Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Andy A. Sulaiman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Sekertaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu juga hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Kepolisian RI Jendral Polisi Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Mensesneg yang juga Ketua Panitia Pelaksana Peringatan detik-detik Kemerdekaan RI mengucapkan terima kasih kepada Paskibraka, Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akpol, Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara dan para Teladan Nasional dan pihak lain yang mendukung kesuksesan upacara mengenang detik-detik kemerdekaan.

"Semoga keberhasilan ini bisa menjadi kebanggan kita bersama," kata Pratikno.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga melakukan dialog dengan anggota Paskibra, teladan keluarga sakinah, petani teladan, kepala desa/lurah teladan, pelajar teladan.

Presiden berharap para teladan yang hadir dalam acara ini untuk menularkan kepada warga sekitarnya dan menjadi contoh agar bisa membangun masyarakat dan negara.

"Saya menyakini negara kita ke depan akan menjadi sebuah negara besar, negara yang punya mertabat, negara yang berdaulat dan bisa berdikari di atas kaki sendiri, punya kepribadian dan sesuai dengan konstitusi mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," kata Presiden saat menutup pidatonya.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015