Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan sembilan anggota Komite Eksekutif PLO mundur, kata seorang pejabat senior Palestina pada Sabtu (22/8).

Abbas dan sembilan anggota Komite Eksekutif PLO mundur dalam upaya memaksa Dewan Nasional Palestina (PNC), Parlemen Palestina di pengasingan, segera bersidang.

Ghassan Shakaa, salah satu dari kesembilan anggota yang mundur, mengatakan kepada Xinhua pengunduran diri tersebut diajukan selama satu pertemuan komite yang diselenggarakan di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dan dipimpin oleh Abbas.

"Saleem Zanoon, Ketua PNC yang tinggal di Amman, Jordania, menerima pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan anggota Komite --yang memiliki 18 anggota-- sesuai peraturan," kata Shakaa.

Ia mengatakan menurut hukum dan setelah pengunduran diri itu, Zanoon harus menyerukan pertemuan darurat PNC guna memilih anggota baru sementara anggota yang mundur dan ketuanya akan tetap menjabat sampai sidang baru.

Sementara itu, Mahmoud Ismail mengkonfirmasi kepada Xinhua laporan mengenai pengunduran diri Abbas dan sembilan lagi anggota Komite Eksekutif PLO dari PLO. Ia menambahkan ia adalah salah satu dari kesembilan seorang tersebut.

"Menurut peraturan, dan sejalan dengan pengunduran diri itu, Ketua Dewan Nasional Palestina Salim Zanoon secara resmi diberitahu mengenai pengunduran diri tersebut bahwa ia mesti menyeru PNC agar mengadakan pertemuan dalam waktu 30 hari," katanya.

Ahmed Majdalani, anggota lain Komite Eksekutif PLO, mengatakan kepada Xinhua pada Kamis (20/8) bahwa tindakan pengunduran diri itu pada dasarnya berkaitan dengan kemungkinan penyelenggaraan sidang darurat PNC.

Sementara itu Saeb Erekat --yang ditugaskan oleh Abbas sebagai Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO-- mengatakan kepada wartawan pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan lagi anggota komite tersebut hanya akan diajukan selama pertemuan PNC.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015