Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan buku Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi Nasional 2014-2030, sebagai bagian membangun masa depan energi dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

"Buku Peta Jalan ini kan ibarat kita melihat ke depan, agar pembangunan nasional bisa terstruktur dan terarah, serta tidak sporadis," ucap Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja saat hadir dalam acara peluncuran buku sekaligus kegiatan "Forum Komunikasi Keselamatan Migas" di Surabaya, Jatim, Rabu.

Ia mengatakan, buku yang resmi diterbitkan oleh Kementrian ESDM tersebut merupakan jawaban dari tuntutan keterbukaan dan transparasi publik, karena di dalam isinya menjelaskan secara jelas industri minyak dan gas nasional.

"Buku ini bisa menjadi acuan mengetahui segala hal seputar industri migas di Tanah Air, sebab cadangan gas bumi Indonesia sangat besar dan diharapkan dapat ditemukan cadangan baru," ucapnya.

Ia mengatakan, pokok topik dalam isi buku ini sebagai bagian dari dedikasi Kementerian ESDM dalam pelaksanaan pasal 3 Huruf C UU No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas.

Selain itu, buku setebal 218 halaman itu juga menyebut lima hal pokok yang menjadi bagian dari peta jalan kebijakan gas bumi nasional, seperti infrastruktur, alokasi, harga, badan penyangga serta regulasi pemerintah.

"Tujuan utama penerbitan buku ini untuk mewujudkan format awal kebijakan tata kelola gas bumi nasional, serta mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional," katanya.

Awal penyusunan buku, juga melibatkan seluruh pimpinan di Kementerian ESDM, ditambah sejumlah pemangku kebijakan dan instansi terkait.

"Kita harapkan dengan adanya buku ini bisa memudahkan pemerintah dalam menentukan kebijakan yang tepat," katanya.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015