Kudus (ANTARA News) - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum terlalu terpengaruh secara signifikan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Maruf.

"Harga jual kedelai impor saat ini sekitar Rp7.050 per kilogram atau naik Rp350 dibanding harga jual pada awal Agustus 2015," ujarnya di Kudus, Kamis.

Jika dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai Rp14.000 lebih, kata dia, harga jual kedelai impor saat ini tergolong murah, seharusnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga saat ini.

Fluktuasi harga jual kedelai yang terjadi saat ini, lanjut dia, masih termasuk dalam kategori wajar dan belum terkena dampak pelemahan nilai tukar rupiah secara signifikan.

Kondisi demikian, lanjut dia, terjadi sejak nilai tukar rupiah mulai bergejolak hingga sekarang karena dimungkinkan stok kedelainya masih menggunakan stok dengan harga pembelian lama.

Meskipun demikian, lanjut dia, kekhawatiran mulai muncul ketika nilai tukar rupiah tetap melemah, sedangkan stok kedelai impor hasil pembelian saat kurs rupiah masih stabil mulai habis.

"Jika stok kedelai impor nantinya hasil pembelian terbaru, tentunya akan ada penyesuaian harga jual di pasaran," ujarnya.

Ia berharap, nilai tukar rupiah dalam waktu dekat mulai menguat sehingga pengusaha yang membutuhkan bahan baku impor, khususnya penguysaha tahu dan tempat bisa tetap berproduksi.

Apabila harga jual kedelai impor tinggi, kata dia, pengusaha tahu dan tempe dimungkinkan banyak yang gulung tikar, mengingat stok kedelai lokal sangat terbatas.

Stok kedelai lokal yang tersedia saat ini, kata dia, hanya 5 ton dengan harga jual Rp6.700/kg, sedangkan stok kedelai impor mencapai 50 ton.

Beberapa daerah penghasil kedelai lokal, kata dia, seperti Kabupaten Grobogan dan Lamongan sudah selesai panen sehingga stoknya terbatas.

Adapun permintaan kedelai impor, kata dia, masih cukup stabil, berkisar 15 ton hingga 20 ton per hari.

Sementara jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015