Namun belakangan kita juga khawatir jika tetap dilaksanakan (uji coba) justru membuat pemain mengalami cedera...
Makassar (ANTARA News) - Tim pelatih PSM Makassar mengisyaratkan membatalkan rencana menggelar laga uji coba menghadapi tim lokal Sulsel untuk menghidari cedera pemain menjelang tampil di babak delapan besar turnamen Piala Presiden 2015.

Pelatih PSM, Assegaf Razak di Makassar, Minggu, mengatakan potensi pemain mengalami cedera memang cukup besar mengingat lawan uji coba PSM tentu akan tampil ngotot dan tidak ingin kalah meski laga ini hanya berstatus pemanasan.

"Kita awalnya memang berencana melakukan satu kali uji coba, namun karena kekhawatiran terjadi cedera sehingga belum bisa kita pastikan. Apalagi jadwal babak delapan besar sudah dekat dan itu menjadi salah satu pertimbangan," jelasnya.

Laga uji coba menghadapi tim lokal di Sulsel, kata dia, memang baik untuk melihat sekaligus mengukur kelemahan tim sebelum menghadapi Mitra Kukar di delapan besar turnamen yang awalnya bernama Piala Indonesia Satu (PIS) tersebut.

Tim pelatih juga mengaku berupaya mencari lawan yang lebih tangguh agar pihaknya bisa mendapatkan tekanan pada saat pertandingan, sebagai upaya untuk melihat sejauh mana kesiapan tim saat dalam tekanan.

Keinginan tim pelatih PSM kemudian mendapat respon dari sejumlah klub amatir yang ada di Sulawesi Selatan untuk menjadi lawan tanding tim "Juku Eja" julukan PSM, di antaranya tim Putra Banca, Barindo, dan Japfa FC.

"Namun belakangan kita juga khawatir jika tetap dilaksanakan (uji coba) justru membuat pemain mengalami cedera yang memaksanya tidak bisa tampil melawan Mitra Kukar. Intinya kami masih akan melihat perkembangan ke depan," katanya.

Untuk agenda uji coba, kata dia, jika memang dalam perkembanganya dinilai penting maka bisa saja dilakukan sebelum berangkat ke Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Namun jika dianggap tidak terlalu penting maka pihaknya berencana hanya menggelar simulasi pertandingan yang akan melibatkan seluruh pemain. Para pemain akan dibagi dalam dua tim yakni A dan B untuk saling berhadapan.

"Alternatif terakhir tentu dengan melaksanakan pertandingan simulasi antara tim A dan tim B. Ini sudah pernah kita lakukan dan hasilnya juga cukup maksimal," ujarnya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015