Zagreb (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Kroasia Vesna Pusic mengatakan Kroasia tak bisa menangani puluhan ribu migran setelah kedatangan lebih dari 1.000 migran pada Rabu (16/9).

Kroasia dapat menangani ribuan tapi bukan puluhan ribu migran, katanya. "Kami semata-mata tak memiliki kemampuan."

Kroasia melakukan pembicaraan dengan negara lain untuk minta bantuan ketika migran bertambah, kata Pusic.

Pemerintah Kroasia mengumumkan negara itu berencana membentuk satuan tugas pada Kamis guna menangani krisis pengungsi setelah lima gelombang pengungsi memasuki Kroasia pada Rabu.

Satuan tugas tersebut, yang dipimpin oleh Menteri Dalam negeri Ranko Ostojic, terdiri atas wakil dan pembantu menteri dari Kementerian Sosial, Urusan Luar Negeri, Tenaga Kerja dan Kesehatan, serta direktur Departemen Perlindungan dan Pertolongan Negara, kata Juru Bicara Pemerintah Nikola Jelic.

Sebanyak 1.191 migran telah memasuki Kroasia pada Rabu sampai pukul 21.00 waktu setempat, demikian laporan Xinhua.

Sebanyak 576 di antaranya, termasuk 98 anak kecil yang berusia sampai 14 tahun, 108 perempuan dan 260 pria, telah didaftar, kata Kementerian Dalam Negeri.

Sebanyak 163 pengungsi naik tiga bus untuk sampai ke Pusat Penampungan Jezevo di sebelah timur Ibu Kota Kroasia, Zagreb. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak selain lelaki yang berusia setengah baya dan muda.

Satu kereta yang berangkat untuk menjemput pengungsi di Kota Kecil Tovarnik di perbatasan di bagian timur negeri tersebut tiba di Kota Vinkovci di Kroasia Timur pada Rabu sore.

Menteri Dalam Negeri Kroasia Ranko Ostojic mengatakan Kroasia siap menerima gelombang pertama pengungsi, yaitu sebanyak 1.500 orang, pada Rabu.

Pengungsi tersebut datang ke kota perbatasan Serbia, Sid, pada pagi hari dengan naik bus dari Serbia Selatan --yang berbatasan dengan Macedonia.

Polisi anti-huru-hara pada Rabu menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah pengungsi yang memprotes yang berusia memasuki negeri itu di perbatasan dengan Serbia, demikian beberapa laporan media.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015