Bapak ini sudah bayar mahal untuk bisa ke sini. Tolong dijaga baik-baik ya
Makkah (ANTARA News) - Satu anggota jemaah nonkuota yang menggunakan visa kerja tersesat di Masjidil Haram, Makkah, kemarin, diantar petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji ke kantor Misi Haji Indonesia, di wilayah Syisyah, Mekkah, Selasa, dini hari.

"Saya ikut travel," kata Bonari Hasanuddin (54), anggota jemaah nonkuota itu, ketika ditemui di ruang tamu kantor Daerah Kerja Mekkah, Selasa dini hari.

Ia mengatakan berangkat ke Tanah Suci ikut agen perjalanan (travel) Al Arafa Al Hukama dengan membayar sekitar Rp112 juta untuk pergi bersama istrinya. Namun sang istri tidak bisa berangkat karena visanya belum keluar.

Bonari mengatakan selain dirinya ada 16 anggota jemaah lain yang nonkuota atau furoda. Bonari yang berasal dari Kediri harus menuju Semarang dengan menggunakan bus, kemudian naik pesawat ke Jakarta, selanjutnya menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, Arab Saudi.

Ia mengaku harus menunggu tiga tahun untuk bisa berhaji dengan travel tersebut. Ia tersasar setelah tertinggal temannya usai melaksanakan umrah qudum (kedatangan) di Masjidil Haram.

"Setelah selesai cukur (tahalul) kami jalan sama-sama. Saya di depan dan kawan di belakang. Pas nengok belakang (kawan) sudah tidak ada," katanya.

Meskipun sudah mencari ke terminal terdekat, Bonari tidak bertemu dengan dua temannya itu, sehingga akhirnya ditemukan petugas PPHI dan diantar ke kantor Misi Haji Indonesia.

Sebagai anggota jemaah nonkuota, Bonari tidak mendapat pelayanan akomodasi seperti penginapan, transportasi, dan katering seperti jemaah haji kuota baik reguler maupun khusus.

Ia mengaku tidak ingat tinggal di penginapan mana. Yang pasti, kata dia, dalam kamar tersebut ia harus berbagi dengan lima orang yang tidur di kasur beralas karpet.

Beruntung setelah ditelepon petugas, pihak travel datang menjemput Bonari setelah sekitar empat jam menunggu.

Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Mekkah PPIH 1436H/2015M, Jaetul Muchlis Basyir, meminta pihak travel memperhatikan hak jemaah yang dibawanya.

"Jangan sampai mereka ditelantarkan. Bapak ini sudah bayar mahal untuk bisa ke sini. Tolong dijaga baik-baik ya," ujar Muchlis kepada pihak travel.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015