Monalisa Jakarta (ANTARA News) - Keluarga dari Adnan Buyung Nasution memohon doa dan meminta maaf dibukakan untuk pengacara senior tersebut.

"Terima kasih untuk semua atas doanya. Saya mewakili keluarga Mohon maat atas kesalahan ayah, apabila ada salah ucap, sikap, tersirat dan tersurat. Mohon dibukakan supaya lapang jalan ayah," kata anak ketiga Buyung, Pia Ariestiana Rinanda Nasution sambil terisak, usai acara pemakaman.

Di TPU Tanah Kusir, Kamis pagi, Buyung dimakamkan secara militer karena menyandang gelar bintang mahaputera yang diterimanya pada tahun 2010. Upacara pemakaman sang pejuang demokrasi itu berlangsung khidmat dan penuh rasa haru.

Dentuman tembakan salvo mengantar Buyung ke tempat peristirahatan terakhirnya. Isak tangis turut mengiringi pelepasan tokoh hukum Indonesia tersebut.

Pada upacara pemakaman yang dihadiri ratusan pelayat itu, pengacara Todung Mulya Lubis yang mewakili keluarga mengatakan bahwa Buyung masih memikirkan kaum miskin dan tertindas hingga ujung usianya.

Lewat secarik kertas karena sudah tidak bisa bicara, Buyung menulis pesan kepada Todung. Sambil terisak, Todung menceritakan bahwa saat itu Buyung menulis pesan tersebut sambil menangis.

"Pesan beliau agar jagalah LBH/YLBH teruskan pemirikan dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas," tutur Todung.

"Saya menangis dalam hati. Saya tahu waktu beliau sudah dekat dan pamit.

Dalam sakitnya Bang buyung masih memikirkan LBH/YLBHI, perjuangan bagi si miskin dan tertindas. Itu lah puncak perjuangan Bang Buyung. Itu lah amanat Bang Buyung bagi pegiat bantuan hukum dan hak asasi manusia," kata Todung.

Pewarta: Monalisa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015