Kupang (ANTARA News) - Sebanyak 519 jemaah haji dari Nusa Tenggara Timur dilaporkan selamat dari tragedi Mina yang mengakibatkan ratusan jemaah haji dari berbagai negara, meninggal terinjak-injak saat menuju Jamarat untuk melempar jamrah pada Kamis (24/9) pagi.

"Semua jemaah haji dari NTT selamat dalam tragedi yang mengerikan itu," kata Kepala Seksi Informasi Haji Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT Arsad Karabi kepada Antara di Kupang, Jumat.

Ia memastikan tiga korban meninggal di Rumah Sakit Al Jisr, Mina, Kamis, baru dua orang yang telah dikenali setelah adanya identifikasi masing-masing adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggi 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.

Kemudian, Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (50 tahun) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446.

Sementara satu korban meninggal lainnya hingga saat ini sedang diidentifikasi, sehingga belum diketahui dengan pasti korban meninggal dari total 453 orang yang terlaporkan meninggal dunia berdasarkan data dari Otoritas Pertahanan Sipil di Arab Saudi.

Dia mengakui bahwa satu orang jamaah haji asal Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur dikabarkan meninggal dunia di Mina dalam proses lempar jamrah, tetapi bukan karena terinjak-ijak dalam aksi saling dorong itu, tetapi karena yang bersangkutan meninggal karena sakit.

"Jadi alhamdulilah, jemaah haji dari NTT tidak ada satu pun yang tewas dalam tragedi memilukan di Kamis pagi itu. Korban yang tewas paling banyak berasal dari wilayah Arab, Mesir, Afrika dan Asia Tengah," katanya.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015